Banjir Bandang-Lahar Dingin Terjang Agam dan Tanah Datar
Daerah

FTNews - Hujan lebat pada Jumat sore (5/4), sekitar pukul 16.00 waktu setempat menyebabkan banjir bandang di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama tim pencarian dan pertolongan memantau dan evakuasi warga.
Hingga Jumat malam, Badan Nasional Penanggulangan Bencana masih terus berkoordinasi pascabanjir bandang yang menerjang wilayah di Kecamatan Canduang dan Sungai Pua. Sejauh ini tidak ada warga yang melakukan pengungsian.
Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Berlakukan WFO dan WFH mulai September
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, BPBD Kabupaten Agam telah berkoordinasi dengan aparat desa dan kecamatan terkait potensi dampak banjir bandang terhadap warganya.
Pemantauan sementara arus deras air menyasar akses jalan di Nagari Sungai Pua. Hingga kini belum ada laporan dampak lain, terhadap korban jiwa atau pun kerusakan bangunan.
Tiga hari sebelumnya, tepatnya Selasa (2/4), wilayah Agam juga terdampak bencana hidrometeorologi basah berupa banjir. Namun genangan banjir yang menerjang Kecamatan Banuhampu dan Ampek Angkek telah surut.
Baca Juga: Pekan ini, Pramono Anung-Rano Karno dan Ridwan Kamil-Suswono Bakal Tes Kesehatan
Dua hari ke depan, wilayah Sumaetra Barat masih berpotensi hujan dengan intensitas tinggi yang disertai petir dan angin kencang. Sedangkan beberapa wilayah di Kabupaten Agam, hujan ringan hingga petir masih berpotensi terjadi hingga lusa, Minggu (7/4).
“BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga tetap siaga menyikapi potensi hujan tersebut,†kata Muhari dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (6/4).
Mengantisipasi bahaya banjir keluarga dapat mempersiapkan rencana kesiapsiagaannya, seperti memantau potensi hujan di wilayah. Melakukan evakuasi mandiri sejak dini dan mempersiapkan tas siaga bencana.
“Apabila membutuhkan bantuan evakuasi, warga dapat menghubungi petugas berwenang,†imbuhnya.
Dampak banjir lahar dingin di Sumatera Barat. Foto: Antara
Banjir Lahar Hujan
Sementara itu, banjir lahar hujan terjadi di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, pada Jumat petang (5/4), pukul 16.30 WIB. Banjir ini membawa material vulkanik dari Gunung Marapi yang dikeluarkan pascaerupsi.
Fenomena ini terjadi setelah hujan lebat kawasan hulu atau sekitaran puncak gunung sore tadi.
Pantauan sementara personel BPBD yang ada di lapangan menyebutkan adanya gangguan akses jalan negara Bukittinggi – Padang.
Fasilitas infrastruktur ini berada di wilayah Nagari Aia Angek, Kecamatan X Koto. Dampak kemacetan lalu lintas berlangsung pada akses jalan karena adanya kebijakan buka-tutup.
Banjir terjadi akibat debit air sungai dan drainase meluap. Di samping itu, banjir lahar hujan mengakibatkan kerusakan pada tanggul dan badan jalan.
Mengantisipasi dampak buruk, BPBD telah mengimbau masyarakat waspada, khususnya mereka yang tinggal di sekitar sungai yang berhulu dari puncak gunung.
“Selain itu, instansi terkait membantu dengan pengerahan alat berat untuk membersihkan material dari ruas jalan,†ungkap Muhari.
Laporan BPBD kabupaten Tanah Datar menyebutkan wilayah desa atau nagari terdampak berada di Nagari Aia Angek, Sabu, Sungai Jambu, Lima Kaum dan Sungai Tarab.