Beda Omongan Polda Metro Jaya vs Menkomdigi soal Jumlah Tersangka Judi Online Pegawai Komdigi

Pengungkapan kasus judi online (judol) yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) terus bergulir.

Pasalnya, Polda Metro Jaya sudah menetapkan sebanyak 18 orang tersangka dalam kasus tersebut.

Tak terkecuali, Polda Metro Jaya dan Kemkomdigi terus mendalami kasus ini untuk terus mengusut hingga tuntas mulai dari pelaku hingga perannya masing-masing.

Baca Juga: Hari ini, Korban Pelecehan Rektor Nonaktif UP Bakal Datangi Polda Metro

Meski Menkomdigi dan Polda Metro Jaya angkat bicara, ternyata keduanya memiliki tanggapan berbeda mengenai kasus tersebut.

Seperti apa perbedaannya? baca perbedaannya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan dari 18 tersangka tersebut, 10nya merupakan pegawai Komdigi.

Baca Juga: Ternyata, Pesepeda Tergeletak Akibat Tabrak Lubang di Jalan Semanggi

"Sepuluh ya, sepuluh," ujar Ade, dikutip Rabu (13/11).

Berbeda dengan Polda Metro Jaya, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyebut ada sebanyak 11 pegawai Komdigi yang terseret kasus judi online tersebut.

Dalam penyebutan tersebut, Meutya pastikan para pegawai itu bukan pejabat strategis eselon I atau II di kementeriannya.

"Namun demikian yang mengetahui persis, jabatan-jabatannya juga ada di kepolisian. Namun setahu saya tidak ada eselon I atau eselon II," ujarnya, dikutip Rabu (13/11).

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi (FTNews/Daffa)

Lebih lanjut, saat para wartawan menanyakan kebenaran jumlah penetapan tersangka pegawai Komdigi ke Polda Metro Jaya. Kabid Humas Polda Metro Jaya klaim bahwa dirinya ingin memastikan kembali kepada penyidik.

"Nanti kami pastikan lagi ya. Kami dapat bahan dari penyidik. Nanti akan kami pastikan," ujarnya.