Lifestyle

6 Film Indonesia Tayang di Busan International Film Festival 2025, Ada Debut Sutradara Reza Rahadian

19 September 2025 | 14:36 WIB
6 Film Indonesia Tayang di Busan International Film Festival 2025, Ada Debut Sutradara Reza Rahadian
Film Indonesia yang tayang di BIFF 2025 (instagram)

Film Indonesia kembali mencuri perhatian. Tahun ini, ada enam film Tanah Air yang tampil di Busan International Film Festival (BIFF) 2025, salah satu ajang film paling bergengsi di Asia.

rb-1

Festival yang berlangsung pada 17–26 September 2025 ini sekaligus menandai perayaan ke-30 BIFF.

Tidak hanya karya sutradara besar seperti Riri Riza dan Kimo Stamboel, film debut sutradara dari aktor Reza Rahadian juga ikut ambil bagian.

Baca Juga: Ifan Seventeen Ditunjuk Dirut Baru PT PFN Industri Perfilman Indonesia, Apakah BUMN?

rb-3

Berikut daftar 6 Film Indonesia yang tayang di BIFF 2025:

1.Rangga & Cinta

Baca Juga: Film Keadilan: The Verdict, Reza Rahadian Mainkan Peran Pengacara Manipulatif

Rangga & Cinta adalah remake film legendaris Ada Apa dengan Cinta? (2002) dalam format drama musikal.

Dibintangi Leya Princy (Cinta) dan El Putra Sarira (Rangga) yang sama-sama baru debut di layar lebar, film ini akan tayang di Indonesia mulai 2 Oktober 2025.

Bercerita tentang kehidupan Cinta, siswi populer di SMA yang tertarik pada sosok Rangga seorang siswa introvert dan misterius yang memenangkan lomba puisi sekolah.

Hubungan keduanya perlahan berkembang menjadi kisah asmara penuh dinamika khas remaja, di antaranya kebimbangan Cinta harus memilih memilih antara sahabat-sahabatnya atau cinta pertamanya.

2.Pangku

Pangku atau yang diperkenalkan di BIFF dengan judul On Your Lap.

Debut Reza Rahadian sebagai sutradara ini terinspirasi dari fenomena “kopi pangku” di jalur Pantura.

Disebut ‘kopi pangku’ karena warung-warung tersebut tidak hanya menjual kopi, tapi juga menyediakan layanan dari perempuan yang akan menemani pembeli tersebut.

Film ini menghadirkan deretan aktor papan atas, seperti Christine Hakim, Fedi Nuril, Devano Danendra, Claresta Taufan, Lukman Sardi, hingga Djenar Maesa Ayu.

3.Esok Tanpa Ibu

Selanjutnya ada film Esok Tanpa Ibu yang diperkenalkan dengan judul Mothernet.

Film drama keluarga dengan sentuhan teknologi AI, dibintangi Dian Sastrowardoyo, Ringgo Agus Rahman, dan Ali Fikry.

Kisahnya tentang Rama, remaja 16 tahun yang harus menghadapi kenyataan pahit setelah ibunya koma akibat kecelakaan.

Disutradarai oleh Wi Ding Ho, sutradara asal Malaysia yang berkarier di Taiwan, film ini juga menjadikan Dian Sastrowardoyo sebagai produser.

4.The Fox King

Film hasil kolaborasi Indonesia–Malaysia ini disutradarai Woo Ming Jin.

Film yang mengambil latar di sebuah desa pesisir Malaysia itu mengisahkan kehidupan sulit saudara kembar Ali (Idan Aedan) dan Amir (Hadi Putra) setelah kehilangan orang tua.

Dinamika hubungan saudara kembar antara Ali dan Amir menemui keretakan ketika dihadapkan dengan kemunculan guru bahasa Inggris baru yang cantik, Lara (Dian Sastrowardoyo).

5.Sekat Sekat

Film yang dikenalkan dengan judul internasional Throughout These Cages akan berkompetisi di section Asian Short Film Competition BIFF 2025.

Film tugas akhir mahasiswa Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta (FFTV IKJ) bakal bersaing dengan film pendek dari negara lain seperti Malaysia, Singapura, Thailand, China, Jepang, India, Taiwan, Nepal, sampai Kanada.

Disutradarai Aaron Pratama dan dibintangi oleh Theodora Savitri dan Vandy Woo, film pendek ini mengisahkan tentang ibu dan anak yang tinggal berdua saja setelah kematian sosok ayah dalam keluarga tersebut.

6.Badarawuhi di Desa Penari

Badarawuhi di Desa Penari berhasil masuk daftar Special Screenings di BIFF 2025.

Film horor ini merupakan prekuel dari film KKN di Desa Penari yang telah tayang di bioskop Indonesia pada tahun lalu.

Dibintangi oleh Aulia Sarah, Maudy Effrosina, hingga Jourdy Pranata, film yang disutradarai Kimo Stamboel ini dikenalkan dengan judul internasional yaitu Dancing Village: The Curse Begins.

Menariknya, Badarawuhi di Desa Penari akan tayang di section yang sama dengan film yang sedang laris saat ini, KPop Demon Hunters (Special Sing-along).

Bukti Perfilman Indonesia Mendunia

Kehadiran enam film ini di BIFF 2025 menjadi momentum penting bagi industri film Indonesia.

Tidak hanya menghadirkan karya dari sutradara besar, tetapi juga membuka ruang bagi talenta muda untuk unjuk gigi di panggung internasional.

Dengan keberagaman genre, mulai dari drama musikal, horor, hingga drama keluarga, film Indonesia menunjukkan kapasitasnya sebagai salah satu kekuatan baru perfilman Asia.

Tag Film Indonesia BIFF 2025 Busan International Film Festival