Biodata dan Pendidikan Arlan, Walikota Prabumulih yang Punya 4 Istri Hingga Kontroversi Copot Kepala SMPN 1

Walikota Prabumulih, Arlan yang memiliki 4 istri mencuat di pemberitaan setelah pencopotan Kepala SMP Negeri 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah.

Pencopotan ini diduga berkaitan dengan peneguran yang diberikan sang kepala sekolah kepada seorang siswa yang diketahui merupakan anak dari Arlan.

Siswa tersebut kedapatan membawa mobil pribadi dan memarkirkannya di area lapangan sekolah, tindakan yang dianggap melanggar aturan sekolah.

Tak lama setelah insiden itu, kepala sekolah dicopot dari jabatannya, yang kemudian memicu spekulasi publik.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Prabumulih, Darmadi, menyebut mutasi Roni sebagai hal biasa dan jadi bagian dari penyegaran organisasi serta penguatan pelayanan publik.

Arlan resmi menjabat sebagai Wali Kota Prabumulih periode 2025–2030 setelah dilantik pada 20 Februari 2025.

Bersama wakilnya, Franky Nasril, pasangan ini berhasil memenangkan Pilkada Prabumulih 2024 dengan perolehan 59.494 suara atau 53,29 persen dari total suara sah.

Latar Belakang dan Pendidikan

Walikota Prabumulih, H. Arlan. [Instagram]H Arlan lahir di Bandar Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) pada 30 Maret 1975. Ia merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara pasangan Basri dan Husiah.

Masa kecil hingga remaja ditempuh di beberapa wilayah, mulai dari SD di Bandar Jaya, SMP di Simpang dan Kota Prabumulih, hingga melanjutkan SMA di PGRI Kota Prabumulih.

Tak berhenti menimba ilmu, Arlan kini tercatat sebagai mahasiswa Ilmu Hukum Universitas Sjakhyakirti Palembang pada tahun ajaran 2023/2024.

Karier dan Kehidupan Pribadi

Momen Arlan memperkenalkan keempat istrinya. [Instagram]Sebelum masuk ke dunia politik, H. Arlan dikenal sebagai pengusaha sukses di sektor perkebunan karet dan kontraktor, dengan kekayaan bersih mencapai lebih dari Rp17 miliar.

Sosok Arlan juga sempat menjadi pusat perhatian publik saat masa kampanye Pilkada 2024. Ia secara terbuka memperkenalkan keempat istrinya, sebuah hal yang menuai beragam komentar dari masyarakat.

Sebagian menilai langkah tersebut sebagai bentuk keterbukaan, sementara sebagian lainnya menanggapinya dengan kritik.

Meski informasi resmi tentang keyakinan Arlan jarang dipublikasikan, gelar "Haji" yang melekat pada namanya serta latar belakang sosial budaya Sumatera Selatan yang mayoritas beragama Islam, memperkuat kesimpulan bahwa ia merupakan seorang Muslim.