Begini Cara Gus Baha Sambut Ramadan: Lebih Banyak Mengaji
Jawa Tengah

Rais Syuriah PBNU KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengungkapkan bahwa dirinya memilih berada di rumah saat Ramadan tiba.
Gus Baha menyebutkan salah satu cara terbaik menyambut Ramadan adalah meniru cara ulama, yakni dengan meningkatkan intensitas belajar-mengajar atau mengaji.
Gus Baha menerangkan, umumnya para ulama menyiapkan diri menyambut Ramadan dengan mengaji ilmu agama. Baik berkaitan dengan masalah tafsir, fiqih, akhlak dan sebagainya.
Baca Juga: Mahfud MD Ungkap Ada Orang yang Minta Kirim Doa, Beli Pertamax Tidak Diganti Pertalite
"Kesibukan saya jelang Ramadan standar saja, mempersiapkan mengaji. Lebih banyak mengajinya. Biasanya orang datang ke rumah untuk mengaji. Ramadan saya di rumah," ujar Gus Baha dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Minggu (23/2/2025).
Berdasar tradisi di pesantren, kata Gus Baha, untuk mendalami literatur, ulama terdahulu ada tradisi yang disebut pasaran. Di mana seluruh civitas pesantren akan mengaji kitab dengan intensitas yang lebih banyak dibanding bulan-bulan di luar Ramadan.
Maka tak heran bila ulama pesantren bila biasanya di luar Ramadan hanya mengaji satu kitab. Mendekati Ramadan menambah kitab yang dikaji.
Baca Juga: Google Ungkap Tren Pencarian Paling Populer Selama Ramadan 2025 : Ini Bocorannya!
Sebagai contoh, setelah salat Subuh sampai dua kitab. Begitupun setelah Isya, seorang kiai membaca dua kitab lagi.
"Kalau tradisi di kami, di pesantren, misalnya satu kiai mengajar 2-3 kitab setelah shalat fardhu. Bisanya kalau Ramadan ini full. Karena ini untuk melengkapi dapat berkahnya Ramadan," imbuhnya.
Tujuan dari mengaji tersebut, kata Gus Baha, tidak lain untuk mendidik dan menjelaskan hukum syariat kepada santri maupun masyarakat.
Dengan membuka kajian fiqih dan lain sebagainya, masyarakat bisa mengetahui niat puasa, syarat puasa, serta hal yang membatalkan puasa.
"Kalau kita belajar kitab atau membacakan kitab ke masyarakat supaya tahu caranya niatnya orang dulu ketika puasa atau cara pandang orang dulu tentang puasa," ungkap Gus Baha.
Kapan Awal Puasa Ramadan 1446 Hijriah?
Pemerintah sendiri akan menggelar Sidang Isbat pada Jumat, 28 Februari 2025 mendatang. Sidang tersebut untuk memutuskan awal puasa Ramadan 2025.
Sidang Isbat penentuan awal puasa Ramadan 2025 di Indonesia ini dijadwalkan akan dipimpin Menteri Agama Nasaruddin Umar di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat.