Begini Persiapan BPBD DKI Hadapi Musim Hujan
Forumterkininews.id, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta bersiap menghadapi musim hujan tahun 2022/2023. Berdasar prakiraan yang dirilis BMKG, sebagian wilayah di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur akan mulai memasuki awal musim hujan pada dasarian kedua bulan Oktober 2022. Untuk wilayah lainnya, diprediksi akan memasuki awal musim hujan pada dasarian ketiga bulan November 2022. Sedangkan puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada bulan Januari-Februari 2023.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji menegaskan Pemprov DKI tengah menyiapkan berbagai antisipasi menghadapi dampak bencana yang dapat ditimbulkan dari musim hujan. Kemudian, BPBD DKI sedang melakukan pendataan terhadap potensi sumber daya penanggulangan bencana yang ada di Jakarta melalui situs bpbd.jakarta.go.id/tangguhbencana.
"Kami sedang melakukan pendataan kepada seluruh elemen. Hal-hal yang didata seperti jumlah perahu, tenda pengungsi, APAR (Alat Pemadam Api Ringan), hydrant, ambulans, hingga tenaga medis yang dimiliki," ujar Isnawa, di Kantor BPBD DKI Jakarta, Selasa (20/9).
Baca Juga: Lantaran Murah, Minyak Goreng jadi Barang Langka
Untuk itu, BPBD DKI Jakarta mengajak semua pihak aktif dalam pendataan sumber daya penanggulangan bencana ini. Harapan ke depan, nantinya BPBD dapat memetakan dan mengorganisir seluruh potensi sumber daya yang mendukung penanggulangan bencana di Jakarta. Sehingga dapat merespons kejadian bencana dengan efektif dan efisien.
"Kami berkoordinasi untuk menjalin kolaborasi dengan para pemangku kepentingan terkait, agar seluruhnya dapat siap dan siaga menghadapi musim hujan di tahun ini," ungkap Isnawa.
Upaya Mitigasi Bencana
Baca Juga: PMI Kota Tangerang Luncurkan Aplikasi di Hari Ulang Tahunnya
Di samping itu, Pemprov DKI Jakarta melalui BPBD DKI Jakarta juga tengah melakukan berbagai upaya antisipasi musim hujan 2022/2023 dan penanggulangan bencana, antara lain:
1. Menyebarluaskan informasi cuaca terkini dan kondisi Tinggi Muka Air (TMA) kepada masyarakat melalui kanal media sosial dan website.
2. Memberikan informasi peringatan dini kenaikan TMA. Ini dilakukan melalui Disaster Early Warning System (DEWS) dan SMS Blast, serta peringatan dini cuaca.
3. Mendistribusikan sarana dan prasarana pendukung penanganan banjir ke setiap kelurahan yang berada di kawasan rawan banjir.
4. Menyiagakan 267 personel Petugas Penanggulangan Bencana/TRC pada setiap kelurahan di Jakarta sebagai upaya percepatan koordinasi dan penanganan bencana.
5. Memastikan kesiapan posko penanganan bencana dan lokasi-lokasi pengungsian.
6. Melakukan review kontijensi penanggulangan banjir di Provinsi DKI Jakarta.
7. Melakukan koordinasi dengan BNPB, BMKG, para Wali Kota/Bupati, dan seluruh pemangku kepentingan untuk menjalin kolaborasi penanggulangan bencana.