Begini Respons Bey Usai Penggagalan Penyelundupan Ratusan Anjing Tanpa Dokumen dari Subang ke Solo
Jawa Barat

FTNews - Merespons penangkapan yang dilakukan Polrestabes Semarang terhadap beberapa pelaku penyelundupan anjing dari Subang, Jawa Barat (Jabar) ke Solo, Jawa Tengah (Jateng) yang terjadi beberapa waktu lalu, Penjabat (Pj) Gubernur Bey Triadi Machmudin menegaskan bahwa penjualan daging anjing untuk konsumsi adalah ilegal.
Penegasan tersebut disampaikannya dengan mengacu pada Undang-undang Nomor 18 Tahun 2021 tentang Pangan.
"Kalau daging itu, kembali lagi pada Undang-Undang Pangan. Anjing bukan termasuk pangan, jadi ilegal," kata Bey kepada wartawan, Selasa (16/1).
Baca Juga: TNI AD Dampingi Proses Penanganan hingga Pemakaman Korban Ledakan Amunisi di Garut
Terkait isu penjualan anjing yang berasal dari Jabar ke luar daerah, Bey mengatakan bahwa sebenarnya yang dilakukan tersebut bukan untuk dikonsumsi, namun keperluan berburu.
"Harus diluruskan dulu, bahwa bukan daging anjing. Tetapi anjing pemburu. Di sini memang anjing pemburu dan hanya dikirim ke Sumatera Barat," katanya.
Bey kemudian menanggapi, penyelundupan anjing untuk konsumsi merupakan ilegal dan sudah menjadi pidana, termasuk kasus di Jawa Tengah baru-baru ini.
Baca Juga: Tim SAR Gabungan Cari Remaja Tenggelam di Pantai Desa Mekarsari
"Kami juga memerlukan masukan masyarakat, kalau ada seperti itu laporkan pada kami, karena secara hukum tidak bisa dibenarkan," katanya.
Sebelumnya, Polrestabes Semarang menggagalkan pengiriman 226 ekor anjing pada Sabtu (6/1/2024) sekira jam 22.30 yang diduga untuk dijagal kemudian akan dikonsumsi.
"Proses pengungkapan ini merupakan bentuk kerja sama dari Polrestabes Semarang dan dari bantuan laporan Animal Hope Shelter Indonesia melalui aplikasi LIBAS," ucapnya di Mapolrestabes Semarang, Sabtu (6/1).
Kasihumas Polrestabes Semarang Kompol Agung Setiyo Budi mengemukakan dalam operasi tersebut, 5 orang diduga pelaku dan satu truk yang digunakan sebagai sarana umum pengangkutan anjing disita.
Kondisi anjing-anjing yang berhasil diselamatkan itu ternyata memerlukan perhatian serius. Sebab, beberapa di antaranya ditemukan terikat dan terjerat yang memberikan dampak negatif pada kesehatannya.