Begini Sosok Siswi MTsN di Sukabumi yang Akhiri Hidup karena Bully
Namun malam harinya, sekitar pukul 23.15 WIB, pihak keluarga menemukan korban sudah tidak bernyawa di kamar rumahnya.
Kronologi dan Reaksi Sekolah
Surat siswi MTs Sukabumi sebelum akhiri hidup. [Instagram @unsil.story]
Babinsa Desa Bojong, Sertu Mijan, bersama aparat Polsek dan Puskesmas Cikembar segera melakukan evakuasi.
Sekitar pukul 00.30 WIB, jenazah diserahkan kembali kepada keluarga untuk dimakamkan.
Kabar meninggalnya korban baru diterima pihak sekolah sekitar pukul 01.00 dini hari. Kepala sekolah langsung menginstruksikan guru untuk datang ke rumah duka dan menyampaikan belasungkawa.
“Keesokan paginya, setelah salat Dhuha, kami rapat internal dan langsung takziah bersama para siswa. Semua merasa kehilangan,” tutur Wawan.
Sempat beredar surat wasiat korban di media sosial yang menyinggung dugaan perundungan verbal. Namun pihak sekolah belum dapat memastikan kebenarannya.
“Kami tidak bisa berspekulasi. Di sekolah, kami selalu menindaklanjuti setiap tanda-tanda atau gejala perundungan. Kami juga terus berkoordinasi dengan guru BK dan wali kelas untuk memantau kondisi siswa,” ujar Wawan.
Ia menambahkan, peristiwa ini menjadi pengingat bagi semua pihak agar lebih memperhatikan kesehatan mental dan kondisi psikologis anak didik.
“Sekolah bukan hanya tempat belajar, tapi juga ruang untuk membentuk karakter dan menjaga mereka dari tekanan sosial. Kami berkomitmen agar kejadian seperti ini tidak terulang,” tutupnya.