Tragis Balita Cacingan Sukabumi Meninggal, Ini 6 Cara Cegah Cacing Masuk ke Tubuh
Jawa Barat

Balita cacingan Sukabumi berakhir tragis, di mana balita bernama Raya yang berusia sekitar 3-4 tahun meninggal dunia pada 22 Juli 2025 setelah tubuhnya dipenuhi cacing gelang (Ascaris lumbricoides).
Dalam tubuhnya ditemukan lebih dari 1 kilogram cacing yang bahkan keluar dari hidung dan anusnya.
Balita ini diketahui mengalami gizi buruk dan tinggal di lingkungan dengan kondisi sanitasi dan ekonomi yang terbatas.
Baca Juga: Pascagempa M4,6 Sukabumi, 347 Warga Terdampak
Dedy Mulyadi Kecewa
Anak di Sukabumi meninggal karena cacingan. [Istimewa]
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau biasa disapa KDM, menyatakan keprihatinan sekaligus kekecewaannya atas meninggalnya Raya.
Baca Juga: Gunawan Sadbor Promosikan Judol Karena Dapat Hadiah, Polisi: Tindak Pidana Yang Tidak Bisa Ditoleransi
"Saya menyampaikan prihatin dan rasa kecewa yang sangat dalam serta permohonan maaf atas meninggalnya seorang balita berusia 3 tahun dan dalam tubuhnya dipenuhi cacing," ujar KDM dalam sebuah video yang diunggahnya di Instagram pribadinya @dedimulyadi71.
Ia menjelaskan, berdasarkan keterangan dokter, Raya mengalami cacingan akut akibat lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat.
Ibunya mengalami gangguan kejiwaan atau ODGJ. Dia (Raya) sering dirawat oleh neneknya, dan bapaknya mengalami penyakit paru-paru, TBC," kata KDM.
"Dan dia sejak balita terbiasa di kolong rumah, dan di kolong rumah itu bersatu dengan ayam dan kotoran, sehingga dimungkinkan dia seringkali tangannya tidak pernah dicuci kemudian mulutnya kemasukan cacing sehingga menimbulkan cacingan yang akut," lanjutnya.
KDM menegaskan akan memberi sanksi kepada aparat desa, ketua PKK, hingga bidan desa karena dianggap lalai menjalankan fungsi pengawasan kesehatan masyarakat.
"Dimungkinkan saya akan memberikan sanksi bagi desa tersebut karena fungsi-fungsi pokok-pokok pergerakan PKK-nya tidak jalan, fungsi posyandunya tidak berjalan, dan fungsi kebidanannya tidak berjalan," ujar KDM.
Lebih lanjut, Dedi mengirimkan tim kesehatan untuk mengevakuasi seluruh keluarga Raya agar mendapatkan perawatan karena juga menderita TBC.
"Ini perhatian bagi kita semua, seluruh aparat pemerintahan untuk senantiasa dalam setiap hari kroscek terhadap apa yang terjadi dalam lingkungan. Jangan abai," pungkasnya.
Cara Cegah Infeksi Cacing
Ilustrasi cacingan. [Istimewa]
Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa infeksi cacing gelang yang dialami balita Raya merupakan salah satu jenis infeksi cacing yang umum terjadi di Indonesia, terutama yang menular melalui tanah (soil transmitted helminths).
Beberapa jenis cacing yang sering menginfeksi anak adalah cacing gelang, cacing cambuk, dan cacing tambang.
Untuk mencegah cacing masuk ke tubuh, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain:
1. Memberi obat cacing secara rutin, terutama setiap enam bulan sekali.
2. Menjaga kebersihan pribadi, termasuk mencuci tangan dengan sabun sebelum makan atau setelah dari toilet.
3. Memastikan anak tidak buang air besar sembarangan, melainkan di jamban yang bersih.
4. Menjaga kebersihan lingkungan dengan membuat sanitasi yang baik dan penyediaan air bersih.
5. Memasak makanan dengan baik dan mencuci bersih buah serta sayur sebelum dikonsumsi.
6. Menghindari kebiasaan bermain di tanah tanpa alas kaki, terutama di lingkungan yang kotor atau terkontaminasi.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya penerapan pola hidup bersih dan pemeriksaan kesehatan rutin untuk anak-anak agar infeksi cacing dapat dicegah dan ditangani lebih awal sebelum menyebabkan komplikasi serius. Pemerintah setempat telah diminta meningkatkan pelayanan kesehatan dasar di desa-desa guna mencegah insiden serupa terulang kembali.