Begini Ungkapan Sri Mulyani Usai Rumahnya Dijarah Massa

Hukum

Senin, 01 September 2025 | 11:00 WIB
Begini Ungkapan Sri Mulyani Usai Rumahnya Dijarah Massa
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Instagram @smindrawati)

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani buka suara usai insiden penjarahan oleh ratusan massa di kediamannya, di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, Minggu (31/8/2025) kemarin.

rb-1

Sri Mulyani menyampaikan terima kasih atas simpati, doa, kata-kata bijak, serta dukungan moral semua pihak dalam menghadapi musibah tersebut.

Baca Juga: Sri Mulyani: Belanja Negara Semester I Mencapai Rp1.243,6 Triliun

rb-3

"Terimakasih atas simpati, doa, kata-kata bijak, dan dukungan moral semua pihak dalam menghadapi musibah ini," ujar Mulyani melalui unggahan Instagram, Senin (1/9/2025).

Pahami Risiko dari Tugas Pejabat Negara

Menteri Kuangan Sri Mulyani buka suara usai rumahnya dijarah ratusan massa. [Instagram]Menteri Kuangan Sri Mulyani buka suara usai rumahnya dijarah ratusan massa. [Instagram]

Baca Juga: Sri Mulyani: per Agustus 2024 APBN Defisit Rp153,7 Triliun

Mulyani mengaku sangat memahami yang terjadi padanya adalah risiko dari tugas sebagai pejabat negara.

Dirinya menyadari tak semua masyarakat setuju dengan kebijakan yang diambil.

"Saya memahami membangun Indonesia adalah sebuah perjuangan yang tidak mudah, terjal, dan sering berbahaya. Para pendahulu kita, telah melalui itu. Politik adalah perjuangan bersama untuk tujuan mulia kolektif bangsa, tetap dengan etika dan moralitas yang luhur. Sebagai pejabat negara saya disumpah untuk menjalankan UUD 1945 dan semua UU. Ini bukan ranah atau selera pribadi," tulisnya.

Menurutnya lagi, UU disusun melibatkan Pemerintah, DPR, DPD, dan partisipasi masyarakat secara terbuka dan transparan.

Oleh sebab itu, apabila ada ketidakpuasan dengan kebijakan pemerintah, maka dapat dilakukan Judicial Review ke Mahkamah Konstitusi.

"Bila Pelaksanaan UU menyimpang dapat membawa perkara ke Pengadilan hingga ke Mahkamah Agung. Itu sistem demokrasi Indonesia yang beradab. Pasti belum dan tidak sempurna. Tugas kita terus memperbaiki kualitas demokrasi dengan beradab tidak dengan anarki, intimidasi serta represi," sambungnya.

Sri Mulyani memastikan dirinya akan melakukan tugas negara dengan amanah, kejujuran, integritas, kepantasan dan kepatutan, profesional, transparan, akuntabel, dan tidak korupsi.

"Ini adalah kehormatan dan sekaligus tugas luar biasa mulia. Tugas tidak mudah dan sangat kompleks, memerlukan wisdom, empati, kepekaan mendengar dan memahami suara masyarakat. Karena ini menyangkut nasib rakyat Indonesia dan masa depan bangsa Indonesia," tuturnya.

Kritik dan Makian jadi Langkah Pembenahan

Potret Rumah Sri Mulyani usai dijarah ratusan massa. [Instagram]Potret Rumah Sri Mulyani usai dijarah ratusan massa. [Instagram]

Mulyani menyebutkan segala kritik hingga makian yang disampaikan oleh masyarakat akan menjadi langkah pembenahan diri, terutama Kementerian Keuangan dalam membuat kebijakan.

"Terimakasih kepada seluruh masyarakat umum termasuk netizen, guru, dosen, mahasiswa, media massa, pelaku usaha UMKM, Koperasi, usaha besar, dan semua pemangku kepentingan yang terus menerus menyampaikan masukan, kritikan, sindiran bahkan makian, juga nasihat. Juga doa dan semangat untuk kami berbenah diri. Itu adalah bagian dari proses membangun Indonesia," kata dia.

Tak lupa juga dirinya menyampaikan permohonan maaf dan meminta agar seluruh masyarakat bisa saling bergandengan menjaga dan membangun Indonesia.

Demonstrasi boleh dilakukan, namun tidak boleh sampai menjarah, membakar hingga melukai.

"Mari kita jaga dan bangun Indonesia bersama, tidak dengan merusak, membakar, menjarah, memfitnah, pecah belah, kebencian, kesombongan, dan melukai dan mengkhianati perasaan publik. Kami mohon maaf, pasti masih banyak sekali kekurangan. Bismillah, kami perbaiki terus menerus," tutupnya.

Tag Menteri Keuangan Sri Mulyani Sri Mulyani Dijarah Ungkapan Sri Mulyani

Terkini