Belajar dari Jessica Radcliffe 'Orca', Kenapa Killer Whale Menyerang Manusia?
Traveling

Lumba-lumba Killer Whale atau Orca di penangkaran. (Pexels)
Di alam liar, orca bisa berenang hingga 100 mil per hari dan berburu berjam-jam. Di penangkaran, mereka hidup di kolam yang ukurannya sangat kecil dibandingkan lautan luas.
Selain itu, struktur sosial orca di penangkaran seringkali terganggu. Mereka dipisahkan dari pod asli dan dipaksa tinggal bersama orca dari kelompok berbeda yang tidak memiliki bahasa atau budaya sama.
Kondisi ini dapat memicu ketegangan dan perilaku agresif. Bagi orca yang sangat sosial, kehilangan ikatan keluarga merupakan tekanan emosional yang berat.
Lumba-lumba Killer Whale atau Orca di penangkaran. (Pexels)
Kebosanan juga menjadi faktor penting. Tanpa tantangan berburu, orca hanya mengulang trik pertunjukan dan menerima makanan secara pasif.
Kedekatan fisik dengan pelatih meningkatkan risiko insiden. Jika orca merasa terganggu, terancam, atau frustrasi, ledakan agresi bisa terjadi secara tiba-tiba.
Para ahli menilai, serangan orca di penangkaran bukan semata-mata “keganasan alami”, melainkan hasil dari tekanan psikologis yang menumpuk.
Solusi yang direkomendasikan adalah mengakhiri praktik penahanan atau penangkaran orca demi menghindari risiko bagi manusia dan kesejahteraan hewan tersebut.