Bencana Azab atau Ujian dalam Islam? Berikut Penjelasan Prof Quraish Shihab

Sosial Budaya

Minggu, 09 Maret 2025 | 21:50 WIB
Bencana Azab atau Ujian dalam Islam? Berikut Penjelasan Prof Quraish Shihab
bohemianbikini

Banjir melanda sejumlah daerah di Indonesia. Seperti terjadi di wilayah Bogor dan Bekasi yang belakangan menjadi sorotan.

rb-1

Banjir merupakan bencana alam yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir sering menghancurkan dan dapat merugikan kehidupan manusia.

Lalu dalam Islam bagaimana menyoal bencana? Sering juga menjadi pertanyaan khalayak apakah bencana itu azab atau cobaan?

Baca Juga: Banjir Bandang-Lahar Dingin Terjang Agam dan Tanah Datar

rb-3

Ilustrasi. (Pixabay @WikiImages)

Ulama tanah air Profesor M Quraish Shihab menjelaskan, dalam Alquran ada beberapa istilah tentang bencana. Pertama "musibah". Dalam bahasa Indonesia musibah selalu diartikan sebagai bencana.

"Alquran menggunakan kata 'musibah' ini dalam arti sesuatu yang negatif, yang menimpa manusia akibat ulahnya. Walaupun sesuatu itu ringan, kalau itu negatif itu musibah," katanya seperti dikutip YouTube Shihab dan Shihab.

Seseorang yang ditimpa musibah lantas dianjurkan untuk mengucapkan "inna lillahi wainna ilaihi rajiuun". Artinya sesungguhnya segala sesuatu milik Allah dan kepada-Nya semua kembali".

Baca Juga: Bawa Bobon Santoso Mualaf, Ustaz Derry Sulaiman: Orang Kalau Ketemu Aku Jadi Kepingin

Istilah kedua tentang musibah dalam Alquran yaitu "bala". Bala artinya ujian yang sumbernya dari Tuhan bisa positif bisa negatif.

"Nabi Sulaiman yang dianugerahi kekuasaan dan kerajaan yang begitu besar menyatakan bahwa anugerah Tuhan itu bala buat dia," katanya.

Ujian ini datang dari Tuhan baik kamu bersalah maupun tidak bersalah. Sementara hasil ujiannya nanti ketahuan di akhirat.

Kemudian ketiga ada "fitnah" yang bisa diartikan juga ujian. Dalam fitnah ini Tuhan mengingatkan agar manusia berhati-hati terhadap fitnah.

Fitnah ini tidak hanya menimpa orang-orang yang berbuat aniaya, tetapi bisa juga menimpa orang-orang baik.

"Tuhan berkata hati-hati, hindari itu. Salah satu cara menghindarinya itu dalam konteks musibah, misalnya ada orang melakukan kesalahan makan tegurlah orang tersebut. Sehingga tidak jatuh bencana itu menimpa kita," katanya.

Ilustrasi. (Pixabay @hosnysalah)

Prof Quraish melanjutkan, bencana yang terjadi dalam kehidupan kita ini tidak hanya menimpa orang yang bersalah. Sepeti tsunami, anak-anak, orang-orang saleh, ditimpa buat mereka dan keluarga merupakan bala bukan musibah.

"Hanya saja kita tidak bisa mengetahui persis apakah ini musibah atau bala. Di sini kita harus introspeksi. Kalau itu musibah akibat kesalahan kita, kita memperbaiki diri," katanya.

Kalau misalnya kita tidak bersalah atas musibah yang terjadi, maka kita berserah diri kepada Tuhan. Lalu kita menganggap itu sebagai ujian supaya kita mendapat suatu tempat dan kedudukan di sisi Tuhan.

Tag Bencana Islam Quraish Shihab ceramah quraish shihab bencana dalam islam

Terkini