Rawan Gempa, BRIN Petakan Sesar dari Ujung Kulon hingga Banyuwangi

Teknologi

Selasa, 02 April 2024 | 00:00 WIB
Rawan Gempa, BRIN Petakan Sesar dari Ujung Kulon hingga Banyuwangi

FTNews - Pulau Jawa memiliki risiko tinggi gempa bumi di berbagai titik. Hal inilah yang membuat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) fokus memetakan sesar di sepanjang Pulau Jawa. Sesar ini membentang dari Ujung Kulon hingga Banyuwangi.

rb-1

Selain rawan gempa, kepadatan penduduk di Pulau Jawa juga menjadi pertimbangan para peneliti untuk sigap dan mempercepat kajian. Bahkan, proyek ekspedisi ini tidak sebatas pengamatan sesar tetapi juga pemetaan palung, gunung dan bukit di bawah laut. Semuanya bisa menjadi sumber pemicu gempa.

Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Sonny Aribowo mengatakan, timnya sudah melakukan beberapa penelitian di sejumlah wilayah di Pulau Jawa. Sejauh ini sejumlah sesar sudah para peneliti teliti dan publikasi.

Baca Juga: Wow! Elon Musk Bikin Perusahaan AI, Diberi Nama X.AI

rb-3

"Antara lain Sesar Cimandiri, Sesar Lembang, Java Back-arc Thrust/Baribis-Kendeng Sesar Opak, Sesar Mataram. Sesar Garsela, Sesar di Karangsambung, dan Sesar Pasuruan," kata Sonny dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (2/4).

Hingga saat ini peneliti BRIN sudah meneliti beberapa sesar yang sempat menyebabkan kejadian gempa bumi merusak, seperti sesar di Cianjur, sesar di Sumedang dan sekitarnya. Sesar Java Back-arc Thrust, saat ini masih terus tim teliti lebih lanjut, karena berpotensi merusak daerah perkotaan seperti Semarang dan Surabaya.

Sonny menjelaskan, gempa juga dapat muncul di daerah yang understudied, seperti Cianjur, Sumedang, dan bahkan yang terbaru adalah Laut Jawa di dekat Pulau Bawean.

Baca Juga: Teknologi Modifikasi Cuaca di Sumbar, Halau Cuaca Ekstrem

"Sejauh ini, pihak BRIN berencana melakukan ekspedisi terestrial di Pulau Jawa. Untuk melihat atau mengonfirmasi jalur sesar yang masih belum banyak diperdalam. Ke depannya juga akan ada peta sesar aktif yang cukup detail di Pulau Jawa," imbuhnya.

Seismograf pemantau gempa. Foto: Antara

Ketahui Sesar Aktif

Pihaknya telah bekerja sama dengan beberapa instansi, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Pusat Studi Gempa Nasional dan Badan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Kerja sama ini akan menambah peluang teridentifikasi atau terkonfirmasi jalur sesar-sesar aktif di Pulau Jawa.

“Ditambah adanya harapan untuk pengetahuan dari recurrence interval dari sejarah kegempaan pada masing-masing sesar aktif," imbuhnya.

Hasil penelitian yang telah tim lakukan menunjukkan bahwa terdapat banyak sesar aktif besar yang mengapit Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, seperti Sesar Baribis Segmen Tampomas, Sesar Baribis Segmen Ciremai.

Lalu Sesar Lembang, Sesar Cileunyi Tanjungsari, dan Sesar Garsela. Kota-kota penting seperti Cirebon, Bandung, Jakarta, Karawang, dan Indramayu juga terdampak oleh sesar-sesar ini, menyimpan energi berupa swarm earthquake maupun foreshocks.

Kenali Jalur Gempa

Sonny menegaskan, gempa yang terjadi di Sumedang pada Januari lalu menjadi bukti nyata akan keberadaan sesar-sesar aktif ini. Rentang kekuatan gempa yang dapat terjadi di wilayah Sumedang diperkirakan mencapai 6,6 hingga 7 magnitudo.

“Oleh karena itu, menjadi sangat penting untuk mengumpulkan lebih banyak pengetahuan dan membangun strategi mitigasi yang efektif untuk mengurangi dampak potensial dari bencana gempa di masa depan,” tegasnya.

Sonny berharap masyarakat mampu mengantisipasi adanya dampak yang ditimbulkan dari terjadinya bencana. Mengingat kondisi Pulau Jawa yang rawan bencana gempa.

"Melakukan rekayasa bangunan agar tahan gempa, ini mungkin efektif jika bangunan belum dibangun. Kemudian juga menghindari membangun di sekitar jalur gempa," tandasnya.

Tag Teknologi Bencana BRIN sesar aktif jalur gempa pemetaan

Terkini