Bencana Banjir di Sumut, Harga Cabai Ikut Melambung Tinggi
Meski saat ini harga melambung, Benjamin menilai bahwa lonjakan tersebut hanya bersifat sementara. Ia memproyeksikan harga akan kembali ke titik keseimbangan seperti sebelum hujan ekstrem terjadi, yakni mendekati level harga pada Selasa (25/11).
“Anomali harga saat ini kemungkinan hanya berlangsung sesaat. Jika bencana tidak berulang dan penanganannya cepat, maka harga hortikultura akan kembali normal,” tambahnya.
Benjamin juga menyoroti potensi anomali harga serupa di daerah-daerah yang terdampak bencana, seperti Kabupaten Tapanuli Selatan. Namun ia menegaskan bahwa normalisasi akan terjadi apabila cuaca kembali stabil.
Sementara untuk komoditas sumber protein seperti telur dan daging ayam, Gunawan Benjamin menegaskan bahwa kenaikannya bukan disebabkan oleh bencana alam, melainkan faktor produksi.
Harga jagung, sebagai pakan ternak, masih bertahan di kisaran Rp7.200–Rp7.500 per kilogram, sehingga menambah beban biaya produksi peternak.
Banjir melanda Sumatera Utara. [Istimewa]Dampaknya, harga daging ayam di pasaran saat ini berada dalam rentang Rp32.000 hingga Rp40.000 per kilogram, sementara telur ayam berada pada kisaran Rp1.600 hingga Rp2.200 per butir.
“Kenaikan harga ayam dan telur murni dipicu naiknya biaya input produksi, bukan akibat hujan deras ataupun banjir. Kondisi ini diperkirakan bertahan sampai awal tahun 2026,” jelas Benjamin.
Secara keseluruhan, kondisi cuaca ekstrem dan bencana yang terjadi di Sumut memberikan tekanan besar terhadap komoditas hortikultura.
Namun masyarakat diimbau tidak panik karena proyeksi menunjukkan bahwa harga akan kembali stabil dalam waktu dekat, selama tidak terjadi bencana susulan.