Berakhir Damai, Runut Polemik Menteri Satryo Didemo ASN Kemendiktisaintek
Politik

Polemik yang terjadi antara Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro dan sejumlah ASN Kemendiktisaintek berakhir damai.
Kedua belah pihak—seperti pegawai Kemendiktisaintek Neni Herlina hingga Ketua Paguyuban Pegawai Dikti Suwitno—telah melakukan pertemuan di rumah dinas Mendiktisaintek semalam sekitar pukul 19.30 WIB.
Sekjen Kemendiktisaintek Togar M Simatupang mengatakan perselisihan antara kedua belah pihak telah berakhir damai. Perbedaan dan kesalahpahaman yang terjadi perlu ditanggapi secara dewasa.
Baca Juga: Satryo Soemantri Brodjonegoro Mendadak Trending di Platform X-Twitter
"(Iya) damai. Kita harus dewasa menyikapi perbedaan. Kan ini perbedaan miskom (miskomunikasi—red), interkultural, perseptual dan macam-macam. Ini biasa dalam pemekaran organisasi," tuturnya, Selasa (21/1/2025).
"Di situ terjadi perbincangan dari mulai aspirasi perbedaan yang ada sampai rekonsiliasi. Saling menerima, memaafkan, dan juga meluruskan hal-hal yang perlu diluruskan," lanjut Togar.
Demo Puluhan Pegawai
Baca Juga: Kemendiktisaintik Luncurkan Beasiswa Garuda : Studi S1 ke Luar Negeri Gratis dan Dapat Dana Hidup Bulanan!
Diketahui, puluhan ASN Kemendiktisaintek melakukan aksi demo di lobi gedung terhadap Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro pada Senin (20/1/2025) pagi kemarin.
Unjuk rasa dipicu salah satunya karena persoalan pemberhentian mendadak pegawai bernama Neni Herlina. Ia mengaku mendapat perlakuan tidak mengenakkan dari sang menteri.
Neni diminta pindah ke Kementerian lain oleh Mendiktisaintek. "Saya disuruh ke Kemendikdasmen (Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah)," ujar Neni.
Kepada awak media, Neni juga menyampaikan dirinya mendapat ancaman pemecatan hingga disarankan oleh Sekjen Kemendiktisaintek dan rekannya agar tidak masuk terlebih dahulu.
"Ketika saya menjalankan tugas, tapi ya perlakuannya sudah begitu. 'Ini kesalahan pertama ya' waktu pertama kali. 'Nanti kalau dua lagi, saya pecat kamu' dari pertama tuh udah begitu," ungkap Neni.
"Akhirnya saya dilobiin sama Pak Sekjen, nggak usah nongol lah. Sampai akhirnya ada banyak kejadian. Yang namanya ngurusin kerumahtanggaan kan ribet, banyak hal. Jadi akhirnya, sudah teman-teman suruh (saya) ngumpet lah istilahnya," sambungnya.
Pemasangan WiFi
Kejadian lain, dipaparkan Neni, saat tim rumah tangga memasang internet di rumah Menteri Satryo. Sang Menteri marah lantaran pemasangan internet hingga malam hari.
"Pak Menteri maunya segera. Kita meminta mereka (tim rumah tangga) untuk menyegerakan. Akhirnya sampai malam, tapi jadi marah," ujar Neni.
Neni melanjutkan, Satryo marah dan menghubungi ketua timnya. Namun tak diangkat karena yang bersangkutan sedang sakit. Sang Menteri pun menuliskan chat WhatsApp terkait pemecatan terhadap Neni selaku penanggung jawab tim.
Neni mendapat informasi pemecatan dirinya melalui Sekjen Kemendiktisaintek. Menteri Satryo disebut menghubungi Sekjen Kemendiktisaintek untuk memecat Neni dan Angga selaku ketua tim.
"WA-nya begini, 'Pak Sekjen tolong dikeluarkan Mas Angga dan Neni'," tutur Neni.
Bantahan Mendiktisaintek
Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro mengatakan aksi demo pegawai di kementeriannya lantaran ada lagi ada Upaya mutasi besar-besaran setelah Kemendikbudristek dipecah jadi tiga Kementerian.
Menurut Satryo, mutase itu sejalan dengan amanat dari Presiden Prabowo Subianto.
"Karena pecahnya jadi tiga Menteri, kita perlu banyak orang, kita ingin benahi sesuai amanat presiden harus hemat dengan anggaran pemerintah," ujarnya usai pelantikan Rektor ITB di Bandung, Jawa Barat, Senin (20/1/2025).
Satryo menambahkan, ada yang tidak ingin dimutasi. Sehingga terjadilah demonstrasi tersebut. Ia juga membantah soal tudingan Menteri pemarah dan suka menampar.
Satryo menilai tulisan dalam spanduk yang dibawa pendemo adalah cara untuk menarik perhatian publik. Ia kembali menegaskan terkait pihaknya yang sedang bersih-bersih pegawai.
"Kita melakukan mutase yang cukup besar, karena memang ada pihak yang berkenan," tuturnya.
"Pendemo kan cari sesuatu yang menarik. Intinya kita sedang bersih-bersih," pungkas Menteri Satryo.