Internasional

Berani Beda! Pidato Abdul Mu’ti di UNESCO Penuh Pesan Kebangsaan, Ditutup Pakai Pantun!

08 November 2025 | 08:45 WIB
Berani Beda! Pidato Abdul Mu’ti di UNESCO Penuh Pesan Kebangsaan, Ditutup Pakai Pantun!
Penggunaan Bahasa Indonesia di panggung dunia

Untuk pertama kalinya dalam sejarah diplomasi Indonesia, bahasa Indonesia berkumandang di forum internasional UNESCO.

rb-1

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menyampaikan pidatonya dalam bahasa Indonesia pada Sidang Umum UNESCO ke-43 yang digelar di Samarkand, Uzbekistan.

Langkah ini menjadi tonggak penting bagi perjalanan bahasa Indonesia di dunia, setelah resmi ditetapkan sebagai salah satu bahasa kerja UNESCO pada tahun 2023.

Baca Juga: Keindahan Silokek Sijunjung di Sumbar, Kini Diusulkan Jadi UNESCO Global Geopark

rb-3

Tonggak Sejarah: Bahasa Nasional sebagai Alat Diplomasi Kebudayaan

Dalam pidatonya, Abdul Mu’ti tidak hanya menyampaikan pesan kebangsaan, tetapi juga memperlihatkan kebanggaan Indonesia terhadap warisan budaya dan jati dirinya melalui penggunaan bahasa nasional di forum bergengsi internasional tersebut.

Baca Juga: Hari Literasi Internasional 8 September 2025, Begini Asal Mula Peringatannya

Pidato Mu’ti dimulai dengan sapaan pembuka dalam bahasa Inggris, sebelum ia beralih sepenuhnya menggunakan bahasa Indonesia.

Ia menutup sambutannya dengan pantun tradisi lisan Nusantara yang juga telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya takbenda dunia.

Pidato tersebut berisi seruan penting mengenai peran pendidikan dalam menghadapi tantangan global, seperti perubahan iklim, konflik, serta kesenjangan akses pendidikan.

Ia menekankan bahwa pendidikan harus membentuk manusia yang cerdas, kreatif, dan berakhlak, bukan sekadar mengejar angka partisipasi.

Melalui forum ini, Indonesia juga menegaskan kembali komitmennya dalam mendukung visi UNESCO di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.

Pidato Abdul Mu’ti menjadi simbol bahwa Indonesia bukan sekadar peserta, tetapi juga mitra aktif dalam membangun masa depan dunia yang berkelanjutan dan berkeadaban.

Pidato Menteri Di UNESCO ditutup dengan pantunPidato Menteri Di UNESCO ditutup dengan pantun

Pesan Mendalam Abdul Mu’ti: Pendidikan untuk Hadapi Tantangan Global

Penggunaan bahasa Indonesia di forum internasional tersebut menjadi wujud nyata dari diplomasi kebudayaan Indonesia. Selain memperkuat identitas bangsa, langkah ini diharapkan dapat memperluas jangkauan bahasa Indonesia ke kancah global, sekaligus mendorong semakin banyak negara mempelajarinya sebagai bahasa asing.

Keberhasilan ini juga menandai pengakuan dunia terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa yang memiliki nilai strategis dan pengaruh luas di kawasan Asia Tenggara.

Pemerintah berharap momentum ini menjadi titik awal bagi peningkatan kerja sama internasional di bidang pendidikan dan kebudayaan, serta memperkuat posisi Indonesia di tingkat global.

Dengan gemanya bahasa Indonesia di podium UNESCO, dunia kini menyaksikan bagaimana bahasa persatuan bangsa mampu menjadi alat diplomasi yang berwibawa.

Momen bersejarah ini menjadi bukti bahwa bahasa bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga simbol kedaulatan dan kebanggaan nasional yang layak dijunjung tinggi di panggung dunia.

Tag UNESCO WarisanBudaya BahasaIndonesiaMendunia AbdulMuTi DiplomasiBahasa KebanggaanIndonesia