Besarnya Fadilah Salat Tarawih di Malam ke 14 : Tidak Dihisab di Hari Kiamat!
Lifestyle

Ramadan kini telah memasuki hari ke 13 atau mulai mendekati masa pertengahan puasa.
Dan untuk salat Tarawihnya kini akan memasuki malam ke 14 Ramadan, dan di setiap malamnya ada fadilah atau keutamaan bagi yang menjalankannya.
Sholat tarawih merupakan sholat sunnah yang hanya bisa dikerjakan di Bulan Ramadan. Karena itu, sangat disayangkan jika tidak mengerjakannya.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Medan Sekitarnya, Kamis 13 Maret 2025
Waktu pelaksanaan salat Tarawih dimulai setelah sholat Isya, berakhir sampai terbit fajar.
Bagi yang belum melaksanakan shalat Isya, tidak diperkenankan melakukan shalat Tarawih. Bahkan shalat Tarawihnya menjadi tidak sah.
Muhammad Ajib Lc dalam bukunya 33 Macam Jenis Shalat Sunnah menjelaskan, shalat tarawih adalah sholat sunnah yang dilakukan pada malam hari di Bulan Ramadan.
Baca Juga: Nutrisi saat Sahur dan Berbuka yang Bisa Pulihkan Energi
Kata tarawih secara bahasa bentuk jama' dari tarwihah yang artinya istirahat.
Dinamakan shalat tarawih sebab setiap selesai 2 rakaat ada istirahatnya sejenak. Biasanya diisi dengan bacaan-bacaan dzikir atau shalawat.
Dari situ kemudian, setiap empat rakaat (dengan 2 salam) disebut Tarwihah, dan semuanya disebut Tarawih.
Hal itu sebagaimana dijelaskan oleh al-Hafiz Ibn Hajar al 'Asqallaaniy dalam kitab Fath al-Baari Syarah al-Bukhari sebagai berikut:
Artinya: Shalat jamaah yang dilaksanakan pada setiap malam bulan Ramadan dinamai Tarawih karena para sahabat pertama kali melaksanakannya, beristirahat pada setiap dua kali salam.
Berikut ulasan fadilah atau keutamaan Sholat Tarawih malam ke 14 :
Dalam Kitab Durrotun Nashihin sebagaimana dilansir dari laman Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah-KTB disebutkan fadhilah sholat tarawih malam ke 14 yakni tidak dihisab di hari kiamat.
"Pada malam yang ke 14, malaikat pada menjadi saksi bagi yang tarawih bahwa ia sudah melakukan salat tarawih maka Allah tidak menghisabnya besok di hari kiamat."
Bulan Ramadan kini memasuki fase 10 hari kedua yang merupakan penuh dengan ampunan
Dari Abu Hurariah, Ramadan itu adalah bulan yang awalnya penuh dengan rahmat. Di pertengahannya penuh dengan ampunan. Dan, di ujungnya pembebasan dari api neraka.” (HR Ibnu Abi Dunya dan Ibnu 'Asakir).