Bimbim Slank Ogah Ikut Kubu Ahmad Dhani atau Once Mekel, Sebut Royalti Cuma Uang Jajan

Drummer Slank Bimo Setiawan Almachzumi, atau lebih dikenal dengan nama Bimbim, angkat bicara mengenai polemik royalti di industri musik Tanah Air.

Bimbim memilih mendukung perjuangan semua pihak dalam menyuarakan hak para pencipta lagu. Tanpa terlibat dalam perdebatan para musisi seperti Ahmad Dhani dengan Once Mekel. "Banyak yang nanya sih sudah lama, 'Kok enggak ikutan kubunya Ahmad Dhani?', 'Kok enggak ikutan kubunya Once?' Dua-duanya sama-sama niat baik kalau gue bilang sih. Jadi ya, fight aja lo berdua. Ntar hasilnya pasti yang terbaik," kata Bimbim ketika ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Bimbim mengaku keputusan untuk tak menyuarakan royalti karena Slank lebih memilih fokus mengeluarkan karya terbaik sambil memantau perjuangan rekan sejawat.

Baca Juga: Ahmad Dhani Klarifikasi Manajemen Dewa 19 Tagih Bayaran Rp 5 Juta ke Judika

Namun terpenting bagi Bimbim adalah perbaikan tata kelola musik di Indonesia, agar tidak menjadi semerawut di kemudian hari.

"Jadi kita enggak mau ikut, ikut masuk ke kubu sini, kubu sana," ucap Bimbim.

Anggap Royalti Uang Jajan

Baca Juga: Ariel NOAH Bebaskan Momo Geisha Bawakan Lagu NOAH, Sindir Ahmad Dhani?

Slank rilis album ke-25. [FTNews.co.id/Selvianus Kopong Basar]Lebih lanjut, Bimbim menyebut bahwa persoalan royalti sejauh ini tidak menjadi prioritas bagi Slank.

Apalagi nominal royalti yang didapat masih terbilang kecil sehingga dianggap sebagai uang jajan.

"Uang kecil sih, malas gue ikutin gitu-gituan. Karena sampai hari ini, royalti itu kita anggapnya, apa, uang jajan ya. Jadi, ngapain kita ributin uang jajan, benar enggak sih, Bro? Jadi itu, lebih harus tata kelola musik harus, PR masih banyak," tutur Bimbim.

Persoalan Royalti Memanas Antar Musisi

Kolase Foto Once Mekel dan Ahmad Dhani. [Instagram]Untuk diketahui, masalah royalti mulai memanas ketika konflik royalti antara Ahmad Dhani dan Once Mekel ketika menyanyikan lagu-lagu Dewa 19 tanpa izin dan pembayaran royalti kepada Ahmad Dhani sebagai pemegang hak cipta.

Sedangkan Once berargumen bahwa pembayaran seharusnya melalui Event Organizer (EO) kepada Lembaga Manajemen Kolektif (LMK), seperti yang diatur dalam undang-undang hak cipta.

Ahmad Dhani menuntut pembayaran langsung karena ia merasa tidak menerima royalti tersebut dan menawarkan direct license dengan tarif per lagu, namun Once menolak dan tetap mengacu pada aturan resmi melalui LMK.

Semenjak saat itu, konflik antar musisi mengenai royalti mulai memanas ketika Ari Bias menguggat Agnez Mo ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

Kemudian masalah royalti semakin memanas antar musisi, hingga saling menyerang satu sama lain di media sosial.