Bingung Pilih Model Bisnis: Reseller Vs Bangun Brand Sendiri Mana yang Paling Menguntungkan?

Ekonomi Bisnis

Kamis, 11 September 2025 | 23:39 WIB
Bingung Pilih Model Bisnis: Reseller Vs Bangun Brand Sendiri Mana yang Paling Menguntungkan?
Ilustrasi/Foto: dok Kemenkop

Ingin berbisnis tapi bingung apakah membangun brand sendiri atau menjadi reseller, mana yang paling menguntungkan.

rb-1

Dua model bisnis ini belakangan memang banyak dilakukan pelaku UKM karena menimbang modal dan keuntungannya.

Namun, dua konsep bisnis yang sedang populer ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang perlu dipertimbangkan sebelum memulai usaha.

rb-3

Dilansir dari Tips Kemenkop, kedua model bisnis ini sama-sama baik, keduanya juga punya kelebihan dan kekuarangan. Karenanya semuanya kembali ke kondisi kita, mana yang paling memungkinkan.

Apa Beda Bisnis Reseller dan Membangun Brand Sendiri?

Sebelum lebih jauh menjelaskan kelebihan dan kekurangan bisnis reseller dan membangun brand sendiri, Anda perlu memahami bedanya terlebih dahulu. Bisnis reseller adalah model bisnis di mana pelaku usaha menjual produk yang telah diproduksi oleh pihak lain.

Dalam hal ini, reseller membeli produk dari produsen atau distributor dalam jumlah tertentu untuk kemudian dijual kembali kepada konsumen dengan harga yang lebih tinggi.

Sementara itu, memproduksi brand sendiri adalah model bisnis di mana pelaku usaha menciptakan dan menjual produk dengan merek mereka sendiri. Proses ini melibatkan tahap produksi, branding, pemasaran, hingga distribusi produk ke pasar.

Intinya, dua model bisnis ini sebenarnya sama-sama berpotensi menghasilkan keuntungan bergantung bagaimana kita memanage bisnis.

Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Reseller

Kelebihan:

Modal Awal Lebih Kecil: Reseller tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk produksi, sehingga modal awal yang dibutuhkan relatif lebih kecil.

Waktu dan Tenaga Efisien: Karena tidak terlibat dalam proses produksi, reseller bisa fokus pada pemasaran dan penjualan produk.

Pilihan Produk yang Beragam: Reseller bisa menjual berbagai jenis produk dari berbagai merek tanpa terbatas pada satu kategori.

Kekurangan:

Keuntungan Terbatas: Keuntungan yang didapatkan reseller sering kali lebih kecil karena harga jual sudah ditentukan oleh produsen.

Ketergantungan pada Pemasok: Reseller bergantung pada ketersediaan produk dari pemasok. Jika stok habis, reseller tidak bisa menjual produk. Persaingan Ketat: Banyaknya reseller yang menjual produk serupa bisa menyebabkan persaingan harga yang ketat di pasar.

Kelebihan dan Kekurangan Memproduksi Brand Sendiri

Kelebihan:

Kendali Penuh atas Produk: Pelaku usaha memiliki kontrol penuh atas kualitas, desain, dan harga produk yang dijual.

Keuntungan Lebih Besar: Dengan memproduksi produk sendiri, pelaku usaha bisa menentukan harga jual yang memberikan margin keuntungan lebih besar.

Membangun Identitas Brand: Dengan memiliki brand sendiri, pelaku usaha bisa membangun identitas brand yang unik dan meningkatkan loyalitas pelanggan.

Kekurangan:

Modal dan Risiko Lebih Besar: Memproduksi produk sendiri membutuhkan modal yang lebih besar untuk biaya produksi dan pemasaran, serta risiko kerugian jika produk tidak laku di pasaran.

Waktu dan Tenaga yang Lebih Banyak: Proses produksi, mulai dari riset hingga distribusi, memakan waktu dan tenaga yang lebih besar.

Tanggung Jawab Penuh: Pelaku usaha bertanggung jawab penuh atas seluruh proses bisnis, mulai dari produksi hingga layanan purna jual.

Nah, dengan paparan di atas, apa yang Anda pilih, Reseller atau Membangun Brand Sendiri.

Pilihan terbaik tergantung pada sumber daya yang dimiliki, tujuan bisnis, dan tingkat risiko yang siap dihadapi. Bagi yang memiliki modal terbatas dan ingin segera memulai usaha, menjadi reseller bisa menjadi pilihan yang tepat. Terlebih jika Anda memiliki waktu terbatas karena memiliki pekerjaan tetap yang sukar ditinggalkan.***

Tag Keuntungan Bisnis Reseller

Terkini