Biodata dan Agama Dewi Soekarno, Istri ke Enam Presiden Pertama
Lifestyle

Dewi Soekarno kini tengah menjadi sorotan public.
Hal itu dikeranakan, istri ke enam dari Prisiden Pertama, Ir Soekarno, di denda oleh Pengadilan Buruh Jepang.
Denda tersebut terkait dengan gugatan yang diajukan oleh dua mantan karyawan yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari perusahaan milik Dewi Soekarno.
Baca Juga: Dewi Soekarno Dikenakan Denda Rp 3 Miliar Terkait Kasus PHK di Jepang, Ini Penyebabnya
Ketika berumur 19 tahun, Naoko Nemoto bertemu dengan Soekarno yang telah berumur 57 tahun sewaktu sedang dalam kunjungan kenegaraan di Jepang.
Tak lama kemudian, Sukarno mengundang Naoko ke Indonesia, hingga keduanya memutuskan menikah. Sebelum menjadi istri Sukarno, ia adalah seorang pelajar dan entertainer. Ada gosip bahwa dirinya telah bekerja sebagai geisha, namun ia telah berulang kali menyangkal hal ini.
Setelah menikah, Sukarno memberinya nama Indonesia, Ratna Sari Dewi. Mereka dikaruniai seorang putri bernama Kartika.
Baca Juga: Profil Dewi Soekarno, Istri Ke-6 Presiden Soekarno yang Kini Dirikan Partai Politik di Jepang
Setelah meninggalnya Sukarno, Ratna Sari Dewi kemudian pindah ke berbagai negara di Eropa termasuk Swiss, Prancis, dan Amerika Serikat.
Pada tahun 2008 ia menetap di Shibuya, Tokyo, Jepang, di mana dia tinggal di sebuah tempat yang luas dengan empat lantai dan penuh dengan memorabilia.
Ratna Sari Dewi dikenal dengan kepribadiannya yang terus terang. Dalam dunia entertainment di Jepang,
Ia sering disebut sebagai Dewi Fujin (デヴィ 夫人 Dewi Fujin, secara harfiah "Nyonya Dewi" atau "Madame Dewi").
Nama lengkapnya adalah Ratna Sari Dewi Sukarno, tapi dia lebih sering disebut sebagai "Madame Dewi".
Dia membuat penampilan di media massa setelah Januari 2008 pasca kematian penerus suaminya, yaitu Soeharto, menyalahkannya yang melembagakan sebuah rezim represif dan menyerupai despot Kamboja, Pol Pot.
Pada tahun 2008 Ratna Sari Dewi menjalankan sendiri bisnis perhiasan dan kosmetik serta aktif dalam penggalangan dana. Terkadang dia tampil di acara TV Jepang dan menjadi juri untuk kontes kecantikan, seperti Miss International 2005 di Tokyo.