Biodata dan Rekam Jejak Tito Karnavian, Pindahkan 4 Pulau Aceh ke Sumut
Politik

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian turut menjadi sorotan publik seiring dengan polemik 4 Pulau Aceh pindah ke Sumut.
Tito Karnavian mengeluarkan keputusan yang memindahkan empat pulau di perbatasan Aceh dan Sumatera Utara—yaitu Pulau Mangkir Gadang, Mangkir Ketek, Pulau Panjang, dan Pulau Lipan—dari wilayah Provinsi Aceh ke Provinsi Sumut.
Keputusan ini didasarkan pada kajian aspek historis, teknis, geografis, serta sosiologis dan budaya masyarakat setempat yang dilakukan oleh Tim Penegasan Batas Daerah dan Tim Pembakuan Nama Rupabumi.
Baca Juga: Jokowi Resmikan 24 Ruas Jalan di Provinsi Aceh
Keputusan ini memicu ketegangan dan penolakan dari Pemerintah Aceh dan masyarakat setempat yang mengklaim keempat pulau tersebut secara historis dan administratif adalah bagian dari Aceh, dengan bukti dokumen dan infrastruktur yang telah dibangun di pulau-pulau tersebut.
Pemerintah pusat berencana memediasi dengan mengundang gubernur Aceh dan Sumut untuk mencari solusi bersama.
Sekadar informasi berikut biodata dan rekam jejak Mendagri Tito Karnavian.
Baca Juga: Dampak Banjir-Longsor Saat Pilkada Sumut Bikin 110 TPS Rusak, Ini Penjelasan KPU
Biodata
Tito Karnavian. [Instagram]
Nama Lengkap: Muhammad Tito Karnavian
Tempat, Tanggal Lahir: Palembang, Sumatera Selatan, 26 Oktober 1964
Orang Tua: Muhammad Saleh (wartawan RRI) dan Supriatini (ibu rumah tangga)
Status: Menikah dengan Tri Suswanti
Anak: Muhammad Garda Ramadhito, Laviyah Augusta, Muhammad Taufan.
Agama: Islam
Pendidikan: - SD Xaverius 4 Palembang (1976)
- SMP Xaverius 2 Palembang (1980)
- SMA Negeri 2 Palembang (1983)
- Akademi Kepolisian (Akpol), Semarang (1987) – Lulusan Terbaik, Adhi Makayasa.
- Master of Arts (M.A.) in Police Studies, University of Exeter, Inggris (1993)
- Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta (1996)
- Bachelor of Arts (B.A.) in Strategic Studies, Massey University, Selandia Baru (1998).
- Royal New Zealand Air Force Command & Staff College, Auckland (1998)
- Sespim Pol, Lembang (2000)
- Lemhannas RI PPSA XVII (2011) – Peserta terbaik, penerima Bintang Seroja[3]
- Ph.D. in Strategic Studies, S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapura (magna cum laude, 2013).
Rekam Jejak Karier
Karier Kepolisian: - Perwira Samapta Polres Metro Jakarta Pusat (1987)
- Kanit Jatanras Reserse Polres Metro Jakarta Pusat (1987–1991)
- Wakapolsek Metro Senen dan Sawah Besar, Polres Metro Jakarta Pusat
- Kapolsek Metro Cempaka Putih (1996–1997)
- Sespri Kapolda Metro Jaya (1996), Sespri Kapolri (1997–1999)
- Bergabung dengan Densus 88 Anti-Teror sejak 2001
- Kepala Densus 88 Anti-Teror Mabes Polri, setelah sukses membongkar jaringan Noordin M. Top dan melumpuhkan Dr. Azahari (2005)
- Kapolda Papua
- Kapolda Metro Jaya (2015–2016)
- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) (Maret 2016)
- Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) ke-23 (2016–2019).
Karier Politik dan Pemerintahan: - Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (2019–sekarang, Kabinet Indonesia Maju dan Kabinet Prabowo)
- Wakil Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) sejak 5 November 2024.
Prestasi dan Penghargaan - Mendapat kenaikan pangkat luar biasa setelah operasi penangkapan Dr. Azahari (2005)
- Penghargaan dari Kapolri Jenderal Sutanto bersama tim Densus 88
- Peserta Lemhannas terbaik, penerima Bintang Seroja
- Lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Adhi Makayasa, 1987)
Peran Penting dan Kiprah
Tito Karnavian saat menjabat Kapolri. [Instagram Berita Terkini Polri]
Pemberantasan Terorisme: Menjadi figur sentral dalam operasi anti-terorisme, termasuk penangkapan Dr. Azahari dan pembongkaran jaringan Noordin M. Top. Kiprahnya di Densus 88 mengangkat reputasinya di Polri dan publik nasional.
Kapolri: Sebagai Kapolri, Tito berfokus pada reformasi internal, peningkatan profesionalisme, dan menjaga stabilitas keamanan nasional, termasuk penanganan kasus besar seperti teror bom Sarinah.
Menteri Dalam Negeri: Mengawal kebijakan pemekaran provinsi di Papua, penanganan pandemi COVID-19, dan pelaksanaan Pilkada serentak 2020 tanpa lonjakan kasus COVID-19.
Tito Karnavian adalah salah satu tokoh penting di Indonesia, dengan karier panjang di kepolisian, spesialisasi di bidang anti-terorisme, serta peran strategis di pemerintahan sebagai Menteri Dalam Negeri dan Wakil Ketua Kompolnas.
Ia dikenal berprestasi sejak pendidikan hingga karier, dan banyak terlibat dalam kebijakan nasional, khususnya di bidang keamanan dan pemerintahan daerah.
Kontroversi Buku Merah
Rekam jejak Tito Karnavian terkait Buku Merah adalah kontroversi besar yang mencuat sejak 2018-2019.
Buku Merah adalah catatan keuangan yang diduga berisi aliran dana suap dari pengusaha impor daging Basuki Hariman kepada sejumlah pejabat, termasuk Tito Karnavian saat menjabat Kapolda Metro Jaya.
Dalam catatan itu, Tito disebut menerima setoran sekitar Rp7,2 miliar dalam delapan kali transaksi.
Kasus ini juga melibatkan dugaan perusakan Buku Merah oleh dua anggota KPK yang berasal dari polisi, yang diduga anak buah Tito Karnavian saat ia menjabat Kapolri.
Perusakan ini terekam CCTV dan menjadi sorotan publik serta media investigasi, namun Polri membantah adanya bukti perusakan tersebut.
Novel Baswedan, penyidik KPK yang menjadi korban penyiraman air keras pada 2017, pernah mengaku terkait skandal Buku Merah dan sempat bertemu Tito Karnavian untuk klarifikasi isu yang berkembang.