Metropolitan

BMKG Deteksi 2 Siklon Tropis di Indonesia, Apa Dampaknya?

16 November 2025 | 14:08 WIB
BMKG Deteksi 2 Siklon Tropis di Indonesia, Apa Dampaknya?
Siklon tropis berupa hujan angin disertai petir. [Pexels]

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi dua Bibit Siklon Tropis, yakni 97S dan 98S, yang saat ini aktif di dekat wilayah Indonesia.

rb-1

Siklon tropis adalah badai besar yang terbentuk di atas lautan hangat dengan sistem angin yang berputar kencang di sekitar pusatnya.

Siklon ini merupakan sistem tekanan rendah non-frontal yang tumbuh di atas perairan hangat dengan wilayah perawanan konvektif dan kecepatan angin maksimum setidaknya mencapai 34 knot (sekitar 63 km/jam).

Baca Juga: Dear Warga Jakarta! Sedia Payung Sebelum Hujan, Ini Prediksi Cuaca Hari Ini

rb-3

Siklon tropis memiliki mata siklon di pusatnya yang dikelilingi oleh daerah dengan angin dan curah hujan tertinggi.

Ilustrasi hujan lebat akibat siklon tropis. [Meta AI]Ilustrasi hujan lebat akibat siklon tropis. [Meta AI]

Siklon ini biasanya terbentuk di jarak minimal sekitar 500 km dari khatulistiwa dan bisa bertahan hidup antara 3 hingga 18 hari sebelum melemah ketika bergerak ke perairan dingin atau daratan.

Baca Juga: Satoru Ingin Tim U-17 Wanita Indonesia "Fight" dan Sundulannya Bagus

Istilah siklon tropis ini juga dikenal dengan nama lain seperti badai tropis, typhoon, topan, cyclone, atau hurricane, tergantung wilayah dimana siklon itu terjadi.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan berdasarkan hasil monitoring Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta, pusat sistem bibit siklon 97S berposisi di sekitar 11.8°LS dan 120.8°BT, dengan kecepatan angin maksimum mencapai 25 knot (~ 46 km/jam) dan tekanan udara minimum di pusat sistem mencapai 1009 hPa.

“Namun demikian, bibit 97S berpotensi memberikan dampak secara tidak langsung terhadap kondisi cuaca ekstrem dan gelombang di perairan Indonesia,” kata Guswanto, dalam keterangan dikutip Minggu 16 November 2025.

1 2 Tampilkan Semua
Tag Indonesia BMKG Hujan Cuaca ekstrem Siklon tropis