BMKG: Jawa Barat Besok Prioritas Modifikasi Cuaca, Antisipasi Banjir!

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan memulai operasi modifikasi cuaca pada Rabu, 5 Maret 2025, dengan prioritas di wilayah Jawa Barat.

Langkah ini bertujuan untuk mengurangi curah hujan yang dapat menyebabkan banjir, terutama di daerah rawan seperti kawasan Puncak.

Hujan yang turun di wilayah tersebut berpotensi mengalir ke hilir dan mempengaruhi DKI Jakarta.

Baca Juga: Begini Kronologi Suami yang Bunuh Istri dan Anak dengan Air Keras di Cengkareng

Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati (setkab)

Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa modifikasi cuaca hujan dimulai besok, Rabu (5/3) memprioritaskan di daerah Jawa Barat.

Hal itu disampaikan usai mengikuti arahan tertutup di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (4/3).

"[Modifikasi cuaca] Untuk besok itu prioritas di Jawa Barat karena memang yang paling rentan di Jawa Barat terutama ini di daerah pegunungan," kata Dwikorita.

Baca Juga: Tiga ABG Dipastikan Tewas Terseret Arus di Pantai Madasari, Pangandaran

Dwikorita menjelaskan, hujan yang turun di kawasan Puncak, bisa menjadi sumber banjir ke hilir yang nantinya bukan hanya berimbas kepada Jawa Barat saja.

"Tapi juga bisa mengalir ke arah Utara ke DKI ya juga banjir dikhawatirkan bisa begitu sungai-sungainya kan juga mengalir ke utara," ucap dia.

Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati (setkab)

Sebelumnya, Dwikorita, mengungkap hasil prakiraan cuaca di wilayah Jabodetabek. Menurutnya, curah hujan tertinggi akan terjadi sekitar pertengahan Maret 2025.

"Ini ada analisis untuk 10 hari kedua dan 10 hari ketiga di bulan Maret. Ini ternyata tren puncaknya justru di 10 hari kedua, mulai tanggal 11 sampai kira-kira tanggal 20 Maret," kata Dwikorita dalam rapat koordinasi terkait banjir Jabodetabek, Selasa (4/3).

Dalam paparannya, Dwikorita menampilkan peta sebaran curah hujan. Curah hujan paling tinggi terjadi di wilayah Bogor yang mencapai 300 mm per 10 hari.

BMKG memprediksi potensi hujan ekstrem akan berlangsung hingga 11 Maret 2025. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti informasi terkini terkait cuaca dari sumber resmi.