BNPB Bakal Relokasi 28 Rumah Terdampak Bencana Pergeseran Tanah di Bandung Barat

FTNews - Pergeseran tanah yang terjadi di Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat menyebabkan 28 rumah warga terdampak.

Lantaran itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bakal melakukan relokasi ke daerah yang baru dan lebih aman dari bencana pergeseran tanah.

"Penanganan setelah tanggap darurat di tahap rehabilitasi dan rekonstruksi adalah kita harus lakukan relokasi. Di daerah ini sudah tidak bisa lagi digunakan untuk permukiman warga," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto kepada awak media, Rabu (6/3).

Baca Juga: BNPB Terjunkan Drone Petakan Titik Bencana Susulan "Galodo"

Ia mengemukakan bahwa 28 rumah tersebut sudah pasti harus direlokasi, sebab berada di zona merah rawan pergerakan tanah. Dia memperkirakan, jumlah tersebut masih bisa bertambah hingga sekitar 50 rumah.

"Untuk yang langsung harus direlokasi ada 28 rumah. Tetapi tentu saja ada potensi-potensi sebanyak 40-50 rumah penduduk yang harus direlokasi ke tempat yang baru," katanya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa BNPB telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), termasuk Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Langkah itu sebagai bentuk asesmen mencari lokasi yang paling direkomendasikan.

Baca Juga: TNI AD Dampingi Proses Penanganan hingga Pemakaman Korban Ledakan Amunisi di Garut

"Pemerintah daerah atas rekomendasi Badan Geologi sudah menentukan beberapa alternatif lahan untuk relokasi. Ini tentu saja nanti akan dievaluasi dan diasesmen mana yang paling baik," katanya.

Saat ini, Suharyanto menyampaikan bahwa pihaknya berfokus untuk memastikan kebutuhan dasar warga terdampak agar dapat terpenuhi dengan baik saat masa tanggap darurat.

"Saat ini masih dalam tahap tanggap darurat. Ada 192 warga yang mengungsi. Tentu saja BNPB memberikan bantuan untuk memastikan para pengungsi ini terpenuhi kebutuhan dasarnya," katanya.

BNBP sendiri telah menyerahkan bantuan berupa Dana Siap Pakai (DSP) Rp 250 juta berserta perlengkapan logistik selama masa tanggap darurat.