BNPB Dukung Percepatan Penanganan Bencana di Yahukimo
Daerah

Forumterkininews.id, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan dukungan percepatan penanganan bencana longsor dan kekeringan penyebab kelaparan di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan, pemerintah daerah setempat telah mengeluarkan status tanggap darurat bencana mulai 21 Oktober hingga 1 November 2023. Hal ini membuat BNPB dapat mendorong bantuan untuk percepatan penanganan bencana di sana.
“BNPB bisa langsung turun memberikan bantuan, kami akan kirimkan logistik dan anggaran yang bisa langsung Pemkab Yahukimo dan masyarakatnya gunakan,†kata Suharyanto di Jakarta, Rabu (25/10).
Baca Juga: Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerapkan KRI Kakap Kirim Bantuan
Hal itu ia sampaikan dalam Rapat Tingkat Menteri membahas Penanganan Dampak Bencana Tanah Longsor dan Bencana Kelaparan di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/10) selain menyiapkan logistik, BNPB juga akan menyiapkan satu unit pesawat jenis Cessna Grand Caravan dengan muatan hampir menyentuh 1.500 kg dalam satu kali penerbangan. Tujuannya untuk mempermudah distribusi bantuan hingga ke titik-titik terdampak.
Untuk bantuan tersebut, BNPB menyiapkan beras 20 ton, makanan siap saji 10.000 paket, biskuit protein 10.000 bungkus. Ada pula tenda pengungsi 5 unit , sembako 1.500 paket, hygiene kits 1.500 paket, solar panel 50 unit, dan anggaran operasional Rp1 miliar.
Baca Juga: TransJakarta Tabrak Separator, Polisi: Pengemudi Kurang Konsentrasi
Selain itu, BNPB menyiapkan 1 pesawat untuk mengangkutnya. Sebab medan sangat berat. Dari satu titik ke titik lain yang hanya bisa menggunakan jalur udara atau pesawat.
Bantuan Korban Bencana Yahukimo
Dalam rapat itu, ia menjelaskan, kondisi dan dampak bencana di wilayah Kabupaten Yahukimo. Selain gagal panen terdapat bencana longsor. Sebanyak 70 rumah masyarakat rusak ringan. Lalu 30 rumah rusak berat.
Nantinya rumah rusak ringan akan dapat bantuan per rumah Rp15 juta dan rusak berat akan dapat pergantian Rp60 juta.
"Data rumah rusak ini sifatnya masih belum pasti dan akan kita verifikasi terus,†tuturnya.
Suharyanto menegaskan, bantuan ini merupakan dukungan pertama dan tidak menutup kemungkinan akan ada bantuan lagi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di lokasi terdampak.
“Ini dukungan awal, kami akan terus koordinasi dengan pemerintah daerah. Kira-kira apalagi kebutuhan untuk mendukung masyarakat terdampak,†pungkas Suharyanto.