Breaking News: 3 Bus Meledak dalam Dugaan Serangan Teror di Dekat Tel Aviv Israel
Nasional

Tiga bus meledak di dekat Tel Aviv pada hari Kamis dalam apa yang disebut polisi Israel sebagai dugaan serangan teror terkoordinasi, menurut Unit Juru Bicara Kepolisian negara itu.
Bus-bus tempat bom meledak itu kosong dan berada di tempat parkir terpisah sekitar 500 meter dari satu sama lain, kata wali kota Bat Yam, tempat insiden itu terjadi. Bat Yam berada di pantai selatan Israel dan tepat di selatan Tel Aviv. Dikutip dari ABC News.
Tidak ada korban luka akibat ledakan itu, kata polisi.
Dua bom juga ditemukan di bus-bus terpisah, menurut juru bicara polisi.
Balas Dendam terhadap Kamp Tulkarm
Alat peledak itu menyerupai bom yang pernah dilihat polisi Israel di Tepi Barat, tambah juru bicara itu.
Polisi mengatakan mereka menemukan catatan tertulis dengan salah satu bom, yang berbunyi: "Balas dendam terhadap kamp Tulkarm," merujuk pada operasi Israel di Tepi Barat minggu lalu, ABC News mengonfirmasi.
Sumber yang diberi pengarahan tentang penyelidikan awal mengatakan kepada ABC News bahwa para pejabat yakin serangan teror terkoordinasi direncanakan pada Jumat pagi bertepatan dengan jam sibuk sebelum Sabat ketika bus-bus di Israel biasanya penuh sesak. Entah mengapa, setidaknya satu bom meledak terlalu cepat, kata sumber.
"Banyak laporan telah diterima tentang ledakan yang melibatkan beberapa bus di lokasi berbeda di Bat Yam. Pasukan polisi dalam jumlah besar berada di tempat kejadian, mencari tersangka. Unit penjinak bom polisi sedang memindai benda-benda mencurigakan lainnya," kata Unit Juru Bicara Kepolisian Israel.
Badan Keamanan Israel, yang dikenal sebagai Shin Bet, sekarang terlibat dalam penyelidikan tersebut, polisi mengonfirmasi kepada ABC News.
Polisi sedang memeriksa area sekitar untuk mencari bom tambahan yang ditanam di bus dan mendesak masyarakat untuk menghindari area tersebut dan tetap waspada terhadap benda-benda mencurigakan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menerima "pembaruan rutin" dari sekretaris militernya, kantor Perdana Menteri Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.***
Sumber: ABC News