Buat Pemakan Uang Rakyat! Lapas Khusus Koruptor Segera Dibangun: Kokoh, Terpencil dan Dikelilingi Hiu
Hukum

Keinginan Presiden Prabowo membangun lembaga pemasyarakatan (lapas) khusus bagi narapidana kasus korupsi segera terealisasi.
Saat ini Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto mengatakan lapas khusus bagi koruptor tengah dibicarakan dengan kementerian lain yang terkait.
Baca Juga: Horee, Pemerintah Siapkan 15 Ribu Laptop untuk Siswa Sekolah Rakyat
Agus menerangkan perlu pembahasan lintas kementerian untuk rancangan pembangunan karena berkaitan banyak hal.
Libatkan Kemenhub, Kementrian PU, PKP dan Kemenkes
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto. [Int]
Baca Juga: Pendaki Asal Brazil Jatuh di Gunung Rinjani, Netizen Serbu Instagram Presiden Prabowo!
Dirinya mengungkapkan akan mendiskusikan rencana tersebut dengan kementrian lainnya yakni Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) hingga Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Kemenhub, bakal membangun dermaga. Sementara Kementerian PU bertanggung jawab atas pembangunan fasilitas pendukung dan perumahan pegawai serta Kemenkes akan membangun fasilitas kesehatan seperti rumah sakit," terangnya.
"Kami dari kementerian akan fokus membangun fasilitas inti lembaga pemasyarakatan. Saat ini penyusunan perencanaan masih berlangsung," sambung Agus di Jakarta, Rabu (27/8/2025) kemarin.
Telan Anggaran Rp 4 Triliun
Ilustrasi penjara. [Int]
Agus mengatakan pembangunan lapas koruptor ini tak bisa dilakukan dalam setahun.
Namun dia menyebut kemungkinan tahun ini bakal mengajukan anggaran untuk studi kelayakan.
Pada 2026 dia berharap Kemenkeu bisa mendapatkan mengalokasikan anggaran kepada para kementerian terkait untuk mulai pembangunan secara bertahap.
Dia mengungkap alokasi anggaran untuk pembangunan lapas koruptor ini sebesar Rp4 triliun.
Prabowo pada Maret lalu mengatakan ingin membangun penjara khusus koruptor di pulau terpencil dengan keamanan sangat ketat.
Dia mengungkap ada tiga lokasi potensial, yakni di Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan.
"Saya nanti juga akan sisihkan dana untuk bikin penjara yang sangat kokoh, di tempat terpencil, supaya mereka gak bisa keluar malam hari. Kita cari pulau jadi kalau mereka mau keluar biar ketemu hiu," kata Prabowo, Minggu (16/3/2025).