Bukan Orang ke-3, Ini Penyebab Arya Saloka dan Putri Ane Cerai

Arya Saloka dan Putri Ane telah resmi bercerai. Pengadilan Agama Jakarta Selatan mengabulkan permohonan talak cerai Arya Saloka pada Rabu (28/5/2025) kemarin.

Arya Saloka dan Putri Anne bercerai secara verstek, yakni putusan majelis hakim tanpa kehadiran tergugat yang sudah dipanggil secara sah.

Kuasa hukum Arya Saloka menjelaskan bahwa setelah putusan inkrah, bintang sinetron Ikatan Cinta itu diwajibkan untuk mengikrarkan talak secara langsung.

Baca Juga: Main Film Dendam Malam Kelam, Arya Saloka sampai Makan Kertas dari Kloset

Keputusan ini berarti mengakhiri biduk rumah tangga Arya Saloka dan Putri Ane yang sudah dibangun selama 8 tahun. Dari pernikahan dari satu dekade itu, pasangan ini dikaruniai seorang anak.

Penyebab Cerai

Baca Juga: Amanda Manopo Tepergok Temani Arya Saloka ke Busan, Tutupi Wajah Pakai Masker

Menyusul keputusan pengadilan untuk mengabulkan permohonan talak cerai Arya Saloka terhap Putri Ane, penyebab perpisahan pasangan artis itu pun terungkap.

Benarkah Arya Saloka dan Putri Ane mengakhiri rumah tangga mereka karena kehadiran orang ke-3 seperti gosip yang beredar selama ini? "Rumah tangga tidak rukun saja. Perselisihan, pertengkaran, cuma itu saja," kata Humas Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Suryana.

Menurut Suryana, keretakan rumah tangga Putri Ane dan Arya Saloka sudah terjadi beberapa tahun terakhir. Namun, tidak ada penjelasan lebih dalam soal hal ini.

"Sudah berlangsung berapa tahun yang lalu gitu ya. Dia tidak secara detil menjelaskan, hanya itu," lanjutnya.

Penjelasan Surayan ini senada dengan apa yang diutarakan Noverizky Tri Putra, kuasa hukum Arya Saloka yang menegaskan bahwa tidak ada orang ke-3 dalam perceraian kliennya.

"Dari yang kami ketahui, sudah pisah rumah mungkin sekitar dua sampai tiga tahun terakhir. Tapi tepatnya kapan, kurang tahu," tutur Noverizky.

Hak Asuh Anak

Putri Ane. (Instagram/anneofficial1990)

Dalam putusan cerai kemarin juga ditetapkan bahwa hak asuh anak jatuh ke tangan Putri Ane sebagai ibu.

Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan kepentingan terbaik bagi anak, termasuk usia dan kebutuhan emosionalnya.

Meski hak asuh jatuh kepada sang ibu, Arya Saloka tetap memiliki hak untuk mengunjungi dan berperan dalam kehidupan anaknya. Hak kunjungan dan kontribusi dalam hal nafkah anak dapat diatur secara terpisah, baik melalui kesepakatan bersama maupun penetapan pengadilan.

Di poin terakhir, pengadilan menetapkan bahwa biaya perkara ditanggung oleh Arya Saloka.

"Membebankan kepada pemohon untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp376.000," terang Suryana.