Bunuh 9 Warga Gaza, Israel Langgar Gencatan Senjata
Kebiadaban Zionis Israel tak berhenti. Kendati telah terjalin kesepakatan gencatan senjata, Israel tetap melakukan aksi genosida.
Terkini, Israel membunuh empat warga Gaza dan sejumlah lainnya mengalami luka akibat serangan udara pada Selasa malam (28/10/2025).
Pelanggaran Baru Terhadap Gencatan Senjata
Baca Juga: Janji Damai Trump Retak, Serangan Israel Terus Berlanjut
Ilustrasi Israel. [Instagram]
Serangan ini menandai pelanggaran baru terhadap perjanjian gencatan senjata, kata sumber-sumber medis.
Sebuah serangan menghantam sebuah rumah di kawasan permukiman Sabra di Kota Gaza yang berada di dalam "garis kuning" dan menewaskan empat orang, sementara beberapa lainnya hilang tertimbun reruntuhan, dilansir dari Anadolu, Rabu (29/10/2025).
Baca Juga: Breaking News! PM Israel Perintahkan Serangan Kuat dan Segera ke Gaza
"Garis kuning" mengacu pada zona di mana pasukan Israel telah menarik pasukannya berdasarkan perjanjian gencatan senjata.
Garis itu membentang dari Kegubernuran Gaza Utara hingga pinggiran Rafah.
Lima Warga Lainnya Tewas
Serangan udara Israel hancurkan salah satu bangunan di Gaza. [Instagram]Lima warga Palestina lainnya tewas ketika pasukan Israel menyerang sebuah kendaraan di Khan Younis, yang juga berada di dalam "garis kuning" di Gaza selatan.
Tentara Israel melancarkan rentetan serangan udara dan artileri di Jalur Gaza pada Selasa (28/10/2025) setelah pemimpin Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan "serangan segera dan kuat" di wilayah kantong itu karena dugaan pelanggaran gencatan senjata oleh kelompok Hamas.
Menurut wartawan Anadolu, serangan udara Israel menghantam kamp pengungsi Shati di sebelah barat Kota Gaza, sementara tembakan artileri menyasar wilayah timur Deir al-Balah di Gaza tengah.
Rudal juga menghantam sekitar Kompleks Medis Shifa di Kota Gaza.
Perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah diberlakukan di Gaza sejak 10 Oktober berdasarkan rencana perdamaian yang diusulkan Presiden AS Donald Trump.
Fase pertama kesepakatan itu mencakup pertukaran sandera dan tahanan.
Fase berikutnya adalah rekonstruksi Gaza dan pembentukan pemerintahan baru tanpa melibatkan Hamas.
Israel telah menewaskan lebih dari 68.500 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 170.000 lainnya dalam gelombang serangan mematikan di Gaza sejak Oktober 2023.