Nasional

Candi Tertua "Brahu" di Trowulan Mojokerto akan Didaftarkan sebagai Warisan Budaya Dunia

15 Desember 2024 | 17:57 WIB
Candi Tertua "Brahu" di Trowulan Mojokerto akan Didaftarkan sebagai Warisan Budaya Dunia
Candi Brahu di Mojokerto, Jawa Timur/Foto: Foto: Gunawan Kartapranata/wikipedia

Ada yang pernah ke Candi Brahu, Mojokerto, Jawa Timur? Rencananya pemerintah akan mengajukan Candi Brahu ke Unesco untuk dicatatkan sebagai warisan budaya dunia. Proses ini memang tidak sebentar, namun kalau kelak jadi diusulkan dan diterima, Indonesia akan memiliki 6 warisan budaya yang sudah diakui secara internasional melalui Unesco.

rb-1

Lima warisan budaya yang sudah tercatat di Unesco adalah; Candi Borobudur, Cultural Landscape Subak Bali, Warisan Penambangan Batubara Ombilin di Sawahlunto (2012), Candi Prambanan dan Manusia Purba Sangiran.

Adapun ide mengajukan Candi Brahu ke Unesco sempat disampaikan Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat mengunjungi candi tertua di Trowulan Mojokerto. Menurut Fadli Zon, Candi Brahu merupakan jejak kejayaan Majapahit. Candi ini berkaitan erat dengan Raja Mpu Sendok sejak 939 Masehi.

Baca Juga: Sudah Tahu Belum? 16 November Adalah Hari Toleransi Internasional, Begini Sejarahnya

rb-3

Menteri Fadli Zon saat berkunjung ke Candi Brahu di Mojokerto/Foto: tangkap layar

“Candi Brahu berpotensi diusulkan ke Unesco sebagai warisan budaya dunia. Majapahit meruakan salah satu kerajaan besar yang menjadi identitas Indonesia sehingga dinilai berpotensi menjadi ikon sejarah dunia,” ujar Fadli sebagaimana dikutip dari Instagram balai_budaya

Dikutip dari Wikipedia, Candi Brahu merupakan salah satu candi yang terletak di dalam kawasan situs arkeologi Trowulan, bekas ibukota Majapahit . Persisnya, di Dukuh Jambu Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Tepat di depan kantor Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Timur yang terletak di jalan raya Mojokerto-Jombang. Candi Brahu terletak di sisi kanan jalan kecil tersebut, sekitar 1,8 km dari jalan raya.

Dibangun dengan batu bata merah, menghadap ke arah barat dan berukuran panjang sekitar 22,5 m, dengan lebar 18 m, dan berketinggian 20 meter. Candi Brahu dibangun dengan gaya dan kultur Buddha. Diperkirakan, candi ini didirikan pada abad ke-14 Masehi meskipun masih terdapat perbedaan pendapat mengenai hal ini. Ada yang mengatakan[ bahwa candi ini berusia jauh lebih tua daripada candi-candi lain di sekitar Trowulan.

Baca Juga: Idris Optimistis Depok Jadi Kota Kreatif Dunia
Prasasti Mpu Sendok/Foto: tangkap layar

Dalam prasasti yang ditulis Mpu Sendok bertanggal 9 September 939 (861 Saka), Candi Brahu disebut merupakan tempat pembakaran (krematorium) jenazah raja-raja. Akan tetapi, dalam penelitian tak ada satu pakar pun yang berhasil menemukan bekas abu mayat dalam bilik candi . Hal ini diverifikasi setelah dilakukan pemugaran candi pada tahun 1990 hingga 1995.

Nama ‘Brahu’ diduga berasal dari kata wanaru atau warahu. Nama ini didapat dari sebutan sebuah bangunan suci yang disebut dalam Prasasti Alasantan. Prasasti tersebut ditemukan tak jauh dari Candi Brahu.***

Tag Unesco Candi Brahu Mojekerto Jatim Menteri Budaya Fadli Zon