Cara Aman Terobos Banjir dengan Mobil Listrik

Cuaca ekstrem dan banjir melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya beberapa hari terakhir. Tak sedikit kendaraan yang mogok akibat nekat terobos banjir.

Lantas bagaimana dengan mobil listrik? Apakah aman bila terobos banjir?

Diketahui, mobil listrik tidak memiliki knalpot atau saluran isap udara seperti mobil ICE (Internal Combustion Engine), serta keamanan baterai yang sudah teruji.

Baca Juga: Wuss...Hypercar BYD Yangwang U9 Tembus Top Speed 472,41 Km/Jam

Namun demikian, bukan berarti pengemudi mobil listrik tidak perlu berhati-hati saat menerobos genangan banjir.

Hal utama yang harus diperhatikan adalah wading depth (batas rendam air) yang telah ditentukan oleh pabrikan.

"Kita tetap harus memperhatikan wading depth yang ditentukan pabrikan, biasanya tidak melebihi setengah roda atau dasar pintu," kata pakar otomotif dari ITB Yannes Martinus Pasaribu.

Baca Juga: GAC Klaim Mobil Listrik Aion UT Bisa Hemat Biaya Operasional sampai 80 Persen

"Beberapa EV, seperti BYD Yangwang U8, bahkan dirancang mampu berenang di air hingga 30 menit, jadi berbeda-beda," ujarnya.

Kecepatan Konstan

Sejumlah mobil melintasi banjir. [X]Saat melewati banjir, pengemudi mobil listrik disarankan melaju perlahan dan konstan dengan kecepatan 5–10 km/jam.

"Ini untuk menciptakan gelombang busur di depan kendaraan, membantu menekan ketinggian air di sekitar bodi," kata Yannes.

Pengemudi juga diingatkan agar tidak berhenti di tengah genangan banjir dan menghindari akselerasi mendadak.

Periksa ke Bengkel

Pengisian baterai mobil listrik. [Ist]Setelah melewati banjir, sangat disarankan segera memeriksakan mobil ke bengkel resmi.

Pemeriksaan ini untuk memastikan segel baterai dan insulasi kelistrikan tetap aman. Karena kerusakan di bagian ini bisa berisiko besar dan mahal untuk diperbaiki.

Dengan mengikuti panduan ini, pengemudi mobil listrik dapat meminimalisir risiko kerusakan saat menghadapi kondisi jalan yang tergenang banjir.

Banyak mobil listrik memiliki baterai yang telah lolos berbagai uji keamanan terkait air. Namun, tetap disarankan untuk lebih baik mencari alternatif jalan yang bebas banjir.