Cerita Bahlil Lahadalia Jualan Kue saat SD hingga Jadi Kondektur Angkot

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjadi sorotan publik setelah adanya kebijakan pemerintah terkait penarikan gas LPG 3 kg dari para pengecer. Dampaknya, gas subsidi itu langka di mana-mana.

Bahlil dianggap salah satu yang bertanggung jawab dalam kebijakan itu. Di media sosial seperti Twitter, Bahlil menjadi tranding topic nomor 1, disusul bahasan lain seperti LPG 3 kg, pemerintah, kebijakan, dan Pertamina.

Lalu bagaimana profil Bahlil. Berikut perjalanan masa kecil Bahlil seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Kabinet, diwawancara saat ia menjabat Menteri Investasi atau BKPM di era Presiden Jokowi.

Baca Juga: Jeritan Hati Pedagang Setelah Dilarang Jual Gas Elpiji 3 Kg: Pemerintah Tolong!

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan kedua orang tuanya. (YouTube)

Diceritakan, Bahlil mengenyam pendidikan di SD Negeri 1 Seram Timur dan melanjurkan ke SMP Negeri 1 Seram Timur. Dia pindah ke Fakfak dan melanjukan sekolah SMA YAPIS Fakfak. Setelah lulus, ia memutuskan untuk belajar di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay di Jayapura.

Bahlil menceritakan bahwa dia dari keluarga sederhana. Ayahnya seorang buruh bangunan dan ibunya hanya pembantu rumah tangga. Ia harus berjualan kue saat masih SD untuk mendapatkan uang jajan.

"Saya dari keluarga yang ekonominya gak bagus-bagus banget," kata Bahlil.

Baca Juga: Puncak HUT Ke-60 Partai Golkar, Bahlil Minta Didoakan Agar Jokowi Bisa Hadir

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. (YouTube)

Bahlil sempat juga menjadi kondektur angkot saat SMP dan akhirnya menjadi sopir angkot saat duduk di bangku SMA.

"Saat saya masih SD saya jualan kue kepada teman-teman sekolah. Di SMP saya kondektur angkot di mana penumpangnya adalah teman-teman sekolah saya," katanya.

Bahlil mengatakan, bahwa dia tidak pernah malu untuk bekerja apa saja sejak kecil selama halal. Hal itu yang diajarkan orang tua hingga berada dalam posisi saat ini.