Cuaca Ekstrem Hujan Es Batu-Puting Beliung Terjang Sumut, Renggut 1 Korban Jiwa
Daerah

FT News - Cuaca ekstrem berupa hujan es dan angin puting melanda sejumlah di Sumatera Utara (Sumut). Kondisi ini berlangsung sejak Minggu (1/9/2024) kemarin.
Angin puting beliung yang dahsyat menerjang Desa Bahal Batu III, Kecamatan Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput). Kejadian ini merenggut 1 korban jiwa, dan 8 rumah warga rusak.
Kasi Humas Polres Taput Aiptu W Baringbing mengatakan korban meninggal dunia bernama Dimpos Sihombing (37), sedangkan yang mengalami luka ringan yakni Sabungan Sihombing (55), Pantur pasaribu (45), Risma Sihombing (45), Demi Sihombing (9), Roniata Sihombing (27), Ririn pasaribu (9), Yumi Pasaribu (13), dan Jasa Yandos Sihombing (23).
Baca Juga: Sukses Mitigasi Bencana, Tunisia Cari Tahu TMC ke BMKG
"Hasil interogasi petugas kita di lapangan setelah mengetahui peristiwa, pada hari itu (Minggu) sekira pukul 14.30 WIB, tiba-tiba hujan es turun dan disusul dengan angin puting beliung," kata W Baringbing.
Saat angin kencang berkecamuk, warga sekitar pun langsung mencari perlindungan. Sedangkan korban yang meninggal dunia dan yang luka ringan keseluruhannya berkumpul di satu rumah karena persiapan ada pesta keluarga.
"Tiba- tiba, kayu pinus yang besar yang tepat berada di samping rumah tempat korban tumbang dan merobohkan atap rumah hingga tembus kelantai. Akibatnya korban yang meninggal dunia tertimpa batang pohon di bagian kepala dan meninggal dunia di tempat," ungkap Baringbing.
Baca Juga: Pelaku Begal Sadis di Langkat Diringkus Polisi, Korban Alami Luka Tikam
Sedangkan ke 8 korban lain, kata Baringbing, mengalami luka ringan hanya tertimpa ranting dan dahan kayu pinus yang tidak besar sehingga lolos dari maut.
"Untuk rumah-rumah yang lain yang mengalami kerusakan akibat angin puting beliung dan kerusakannya pun ringan," pungkasnya.
Penjelasan BMKG
Kepala BMKG Medan Hendro Nugroho mengatakan fenomena hujan es di Sumut terjadi lantaran kondisi kelembapan udara yang cukup tinggi.

“Kondisi kelembaban udara yang cukup tinggi pada lapisan atas memicu terjadinya hujan es. Pertumbuhan awan juga terus meningkat,” katanya, Senin (2/9/2024).
Berdasarkan resume data dinamika atmosfer tanggal 2 September 2024, angin lapisan 3000 feet pada pukul 00.00 UTC (07.00 WIB), menunjukkan adanya belokan angin di Sumut.
Hal ini menyebabkan penumpukan massa udara sehingga mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Sumut, termasuk Kota Medan dan sekitarnya.
Oleh karena itu, BMKG meminta untuk tetap tenang dan memantau kondisi dan informasi terkait dengan perkembangan cuaca.