Daftar Kontroversi Melani Mecimapro Sebelum Jadi Tersangka Kasus Dana Konser TWICE
Direktur PT Melani Citra Permata atau yang lebih dikenal dengan nama Mecimapro, Fransiska Dwi Melani, resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penggelapan dana.
Kasus ini dilaporkan oleh PT Media Inspirasi Bangsa (MIB) dan bermula dari kerja sama penyelenggaraan konser K-Pop TWICE di Jakarta pada 23 Desember 2023.
Logo mecimapro [Mecimapro.com]
Baca Juga: Kronologi Dugaan Penggelapan Dana oleh MecimaPro, Fransiska Melani Tersangka
Melani dilaporkan atas dugaan penipuan dan penggelapan dana yang diberikan oleh pihak MIB. Menurut laporan, MIB telah berupaya menyelesaikan masalah ini secara musyawarah dan kekeluargaan, namun tidak pernah mendapat tanggapan positif dari pihak Melani.
Setelah somasi pengembalian dana dan pembatalan perjanjian pembiayaan juga tidak direspons, pihak MIB mengaku mengalami kerugian hingga puluhan miliar rupiah.
Akhirnya, pada 10 Januari 2025, MIB resmi melaporkan Melani kepada pihak berwajib melalui laporan polisi LP/B/187/I/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA.
Baca Juga: Awal Mula Kerja Sama MecimaPro dan PT MIB Berujung Kasus Penggelapan Dana Konser TWICE
Atas laporan tersebut, Fransiska Dwi Melani dijerat dengan Pasal 378 KUHP tentang penipuan atau perbuatan curang dan/atau Pasal 372 KUHP tentang penggelapan.
Jejak Kontroversi: Dari Seventeen hingga IVE
Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Melani Mecimapro dikenal publik lewat sejumlah kontroversi dalam penyelenggaraan konser K-Pop besar di Indonesia.
Konser Seventeen Jakarta 2025 Konser boy group Seventeen yang digelar di Lotte Mall Jakarta awal 2025 menuai kritik tajam. Penggemar harus mengantre panjang hingga keluar gedung mall hanya untuk menukar tiket. Kekacauan tersebut disebabkan oleh minimnya pengaturan antrean dan kurangnya petugas lapangan, meninggalkan kesan buruk di mata pengunjung.
Konser Treasure 2024 Tidak berhenti di situ, konser Treasure pada 2024 juga menimbulkan kekecewaan. Pembeli tiket melalui Weverse Membership yang membayar lebih mahal justru mendapat nomor antrean (QN) lebih besar dibanding pembeli umum. Ketidakadilan ini memicu protes keras dari para penggemar, yang menilai sistem distribusi tiket sangat kacau.
Konser IVE Jakarta 2024 Kontroversi lain muncul saat konser IVE yang semula dijadwalkan Januari 2024 ditunda hingga Agustus 2024. Banyak penggemar mengajukan refund, namun mereka mengeluhkan proses pengembalian dana yang rumit dan lambat. Kondisi ini semakin memperburuk citra MCP yang dianggap tidak transparan dan kurang responsif terhadap keluhan penonton.
Puncak Kekacauan: Konser Day6 2025 dan Pemanggilan oleh Kemendag
Masalah terbaru terjadi pada konser Day6 tahun 2025. Penggemar Day6, yang dikenal sebagai MyDay, kecewa berat karena seat number (SN) dan queue number (QN) tidak juga dikirimkan oleh pihak penyelenggara hingga H-3 konser.
Platform Tiket.com selaku mitra penjualan tiket bahkan menyatakan belum menerima data dari pihak Mecimapro, sehingga menyarankan refund kepada pembeli.
Keputusan mendadak tersebut menimbulkan kepanikan besar di kalangan penggemar yang sudah mempersiapkan diri menyambut konser idola mereka.
Akibat serangkaian masalah tersebut, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akhirnya memanggil Fransiska Dwi Melani untuk mempertanggungjawabkan permasalahan dalam penyelenggaraan konser yang dikelola oleh Mecimapro.
Kasus dugaan penggelapan dana yang menjerat Fransiska Dwi Melani menjadi puncak dari serangkaian kontroversi yang telah lama membayangi nama Mecimapro.
Publik kini menantikan langkah hukum selanjutnya serta komitmen penegakan keadilan bagi pihak yang dirugikan.