FTNews – Rokok adalah konsumsi kedua keluarga miskin setelah beras. Padahal 1 batang rokok bisa untuk membeli satu butir telur. Sumber pangan hewani yang bisa mencegah stunting.
Stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak. Terhambatnya tumbuh kembang anak tentu akan mengancam masa depan anak. Apalagi Indonesia menargetkan Indonesia Emas 2045.
Praktisi kesehatan masyarakat Ngabila Salama mengatakan, stunting menjadi permasalahan utama di Indonesia. Ada empat cara mencegah dan mengentaskannya seperti konsumsi protein hewan yang cukup. Siapkan mental dan fisik calon ibu. Imunisasi rutin lengkap gratis dan deteksi dini dengan membawa balita ke posyandu.
Jika dikaitkan, semakin muda orang merokok, maka jeratan stunting akan sulit dientaskan.
“Data menunjukkan perokok pemula anak meningkat efek meniru orang sekitar, peer group karena awalnya iseng mencoba,” kata Ngabila, di Jakarta, Selasa (2/1).
Apalagi jarak warung rokok yang menjual rokok ketengan hanya berjarak hanya 100-200 meter dari sekolah.
Menurutnya, efek buruk rokok berbahaya tidak hanya bagi perokok aktif tetapi juga perokok pasif. Mengganggu kesehatan fisik dan mental.
“Mengurangi 1 persen belanja rokok dapat menurunkan kemiskinan,” imbuhnya.
Ngabila menambahkan, rokok adalah masalah sosioekonomi yang jika diatasi juga dapat berdampak kepada ekonomi dan sosial. Termasuk menurunkan potensi konflik keluarga. Ia pun memaparkan 17 fakta bahaya rokok.
17 Fakta Bahaya Rokok
- Paparan rokok mengandung 7.000 zat kimia berbahaya
- Orang tua perokok berasosiasi negatif dengan keterlambatan motorik dan perkembangan bahasa
- Orang tua perokok anak lebih rendah dan lebih kurus
- Anak-anak yang terpapar tembakau selama kehamilan memiliki risiko keterlambatan saraf dan kognitif
- Menambah jumlah penduduk miskin
- Jika berhenti merokok, uangnya bisa untuk membeli protein hewani seperti daging
- Satu dari lima anak di seluruh dunia tidak lepas dari masalah defisit perkembangan saraf hingga berpengaruh pada kesehatan mental anak
- Rerata IQ penduduk Indonesia terendah kedua di Asia Tenggara
- Skor IQ anak Indonesia rata-rata 78,48. Urutan 130 sedunia
- Konsumsi rokok tinggi ganggu pertumbuhan anak
- Ganggu kesehatan mental dan kecerdasan anak
- Isu kesehatan jiwa dan isu adiktif jadi salah satu isu utama di perkotaan
- Terjadi penambahan penduduk misikin di Indonesia maupun DKI Jakarta
- Kecenderungan konsumsi rokok di keluarga penerima bansos
- Prevalensi perokok dewasa 33 persen, anak 9,1 persen
- Merokok di tempat terbuka jadi cemaran paparan asap
- Risiko anak kurang dari 6 tahun alami pertumbuhan abnormal