Data Penerima Bansos Dirombak! Begini Cara Cek Apakah Kamu Masih Terdaftar

Kementerian Sosial (Kemensos) kembali memperbarui data penerima bantuan sosial (bansos) agar penyaluran lebih tepat sasaran.

Masyarakat kini bisa mengecek apakah namanya masih terdaftar sebagai penerima bansos melalui situs resmi [cekbansos.kemensos.go.id].

Baca Juga: Rincian Harta Kekayaan Amalia Adininggar Widyasanti, Kepala BPS yang Baru Dilantik

Caranya mudah. Cukup masukkan nama lengkap sesuai KTP, pilih provinsi, kabupaten atau kota, kecamatan, serta desa tempat tinggal.

Setelah itu, sistem akan menampilkan status penerima bansos yang sudah diverifikasi oleh Kemensos dan Badan Pusat Statistik (BPS).

Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul. [Instagram @kemensosri]

Baca Juga: Double Check Sabtu 28 Juni 2025: Stimulus Ekonomi Bisa Dongkrak Ekonomi?

Langkah ini penting dilakukan karena sebanyak 4,2 juta keluarga penerima manfaat (KPM) resmi dicoret dari daftar penerima bansos setelah proses verifikasi terbaru.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan, pembaruan data dilakukan bersama BPS untuk memastikan bantuan hanya diberikan kepada masyarakat yang benar-benar berhak.

“Dari 18,7 juta penerima baru BLTS desil 1 hingga 4, sebanyak 16,8 juta telah diverifikasi. Hasilnya, 12,6 juta dinyatakan layak menerima, sementara 4,2 juta tidak layak. Sekitar 1,9 juta lainnya masih dalam proses verifikasi,” ujar Gus Ipul di Jakarta, Jumat (7/11/2025).

Ia menjelaskan, data 4,2 juta keluarga yang dicoret berasal dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial Nasional (DTSEN).

Proses verifikasi dilakukan langsung ke lapangan atau ground check untuk memastikan kondisi ekonomi terkini penerima.

“Ini pertama kalinya kami turun langsung memastikan kondisi penerima di lapangan agar bantuan benar-benar tepat sasaran,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menambahkan bahwa sebagian keluarga yang dihapus dari daftar dinilai sudah mampu secara ekonomi. Ada yang telah memiliki pekerjaan tetap, usaha sendiri, atau rumah layak huni.

“Mereka sebelumnya masuk desil 1 hingga 4 dalam DTSEN. Namun setelah dicek, ternyata kondisinya sudah membaik. Karena itu, mereka tidak lagi berhak menerima bansos,” ujar Amalia.

Ilustrasi penerima bansos dicoret. [Gemini]

Sebagai pengganti, bantuan akan disalurkan kepada kelompok yang lebih membutuhkan seperti lansia tunggal, penyandang disabilitas yang hidup sendiri, dan keluarga tanpa rumah layak huni.

Langkah ini diharapkan dapat membuat program bansos semakin tepat sasaran dan benar-benar membantu masyarakat yang masih berada di bawah garis kesejahteraan.