Dedi Mulyadi Bina Siswa Nakal ke Barak Militer, Wamensos: Kami Tidak Bisa Intervensi

Sosial Budaya

Sabtu, 24 Mei 2025 | 19:32 WIB
Dedi Mulyadi Bina Siswa Nakal ke Barak Militer, Wamensos: Kami Tidak Bisa Intervensi
Wamensos Agus Jabo Priyono dalam Diskusi Double Check digagas DPP Gempita yang digelar di Cemara Galeri 6 kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (24/5/2025). [FTNews.co.id]

Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono angkat bicara terkait kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang mengirim siswa nakal ke barak militer.

rb-1

Ia mengatakan pihaknya tidak bisa mengintervensi hal itu. Sebab, kebijakan tersebut merupakan kewenangan daerah.

Dalam ini kewenangan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Baca Juga: Survei Indikator Politik : 95 Persen Warga Jabar Puas dengan Kinerja Dedi Mulyadi

rb-3

"Itu program Pak Gubernur, mungkin berdasarkan kondisi objektif di Jawa Barat. Kita tidak bisa mengintervensi langsung," ujar Wamensos usai Diskusi Double Check digagas DPP Gempita yang digelar di Cemara Galeri 6 kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu (24/5/2025).

Punya Sentra

Baca Juga: Potret Meriah Pernikahan Maula Akbar dan Putri Karlina, Mas Kawin Ayam hingga Domba Curi Perhatian Warga

Wamensos menambahkan pihaknya memiliki pendekatan dan sistem tersendiri dalam menangani anak-anak yang bermasalah secara sosial maupun hukum.

Pendekatan yang dimaksud yakni fasilitas Sentra yang diproyeksikan untuk menangani anak-anak yang bermasalah.

Dalam skemanya, orang tua dapat menitipkan kepada Kemensos. Baik melalui anggota keluarga maupun pihak berwajib.

"Kemensos punya Sentra, tempat rehabilitasi sosial yang juga menerima anak-anak yang bermasalah hukum atau dianggap nakal. Biasanya mereka dititipkan ke Kemensos oleh kepolisian atau keluarga," kata Agus Jabo.

Di dalam Sentra, lanjut Wamensos, diberikan pembinaan menyeluruh. Mulai dari edukasi karakter, pembentukan mentalitas, hingga pelatihan keterampilan.

Kemensos juga telah memiliki sistem rehabilitasi yang terstruktur dengan berbasis pendekatan sosial, bukan pendekatan militeristik.

"Sentra bukan sekadar tempat penampungan, tapi tempat pemulihan dan pembinaan. Jadi kami punya cara sendiri untuk menyelesaikan persoalan itu," ucap Wamensos.

272 Peserta

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. [Dok. Istimewa]Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. [Dok. Istimewa]Sebelumnya, kebijakan KDM, sapaan akrab Dedi Mulyadi, mengirim anak-anak nakal untuk dibina di barak militer telah dilakukan di dua daerah yakni Purwakarta dan Bandung.

Terdapat 272 peserta dari 106 sekolah terdiri dari 6 siswa SMA swasta, 15 siswa SMK swasta, 53 siswa SMA Negeri, dan 32 siswa SMK Negeri telah dibawa ke barak militer.

Anak-anak itu dibina di Markas TNI Resimen Armed 1/Sthira Yudha/1 Kostrad Kabupaten Purwakarta dan Dapo Pendidikan Atletik Bela Negara Rindam III Siliwangi.

Setelah 14 hari menjalani pembinaan, kini 39 siswa SMP di Purwakarta telah dipulangkan ke pelukan orang tua.

Program yang berlangsung selama 14 hari ini ditujukan untuk membentuk karakter disiplin dan nasionalisme bagi anak-anak yang sebelumnya dikenal memiliki perilaku menyimpang. Seperti tawuran, bolos sekolah, bahkan konsumsi minuman keras.

"Alhamdulillah, setelah menjalani pendidikan berkarakter bela negara selama 14 hari, akhirnya mereka (para pelajar) bisa pulang," kata Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein. (Reporter: Selvianus Kopong Basar)

Tag Kemensos Dedi Mulyadi Wamensos Agus Jabo Priyono Barak Militer Siswa Nakal

Terkini