Delapan Desa di Kabupaten Bandung Masih Terendam Banjir, 11.082 Jiwa Terdampak
Daerah

Hingga Senin (25/11/2024), banjir masih menggenangi sedikitnya delapan desa di Kabupaten Bandung. Banjir terjadi sejak Kamis 21 November 2023 pascahujan hingga menyebabkan debit air Sungai Citarum meningkat dan meluap ke permukiman warga.
Hal ini dikatakan oleh Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangannya.
"Desa terdampak antara lain Desa Bojongsari, Bojongsoang, Tegaluar, Dayeuhkolot, Citereup, Rancamanyar, Sukamukti, dan Desa Sumbersari. Ketinggian muka air mencapai 30-150 meter," katanya.
Baca Juga: Dorong Progres Transisi Darurat pascaGempa Garut, BNPB: Usulan Bantuan DSP Rp6 Miliar sedang Diproses
BPBD Kabupaten Bandung mencatat sebanyak 3.976 Kepala Keluarga (KK) atau 11.082 jiwa terdampak. Sedikitnya 236 KK atau 707 jiwa terpaksa mengungsi di 10 titik pengungsian berupa masjid, sekolah, dan kantor desa terdekat.
"Berdasarkan informasi dari Badan SAR Kabupaten Bandung, tim pencarian dan pertolongan masih melakukan pencarian satu warga yang diduga hilang terseret arus," ujarnya.
Hasil kaji cepat sementara dilaporkan kerugian materil yaitu 1.169 unit rumah terendam benjir, tiga unit rumah rusak berat, dua unit fasilitas ibadah terdampak, dan satu unit gudang terdampak.
Baca Juga: Data Akurat dan Tervalidasi Percepat Proses Pemulihan Wilayah Garut Pascagempa M4,9
"Petugas terus melakukan asesmen di lapangan dan mendistribusi bantuan permakanan, sembako, dan logistik untuk warga terdampak," ungkapnya.
Pemerintah setempat mengupayakan percepatan penanganan darurat ini dengan upaya penyedotan genangan. Namun demikian, rencana ini akan dilaksanakan dengan melihat perkembangan cuaca.
Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, wilayah Kabupaten Bandung Barat masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi dalam beberapa hari ke depan.