Tanah Longsor di Kabupaten Pegunungan Arfak, 2 Orang Meninggal
Daerah

FTNews - Longsor melanda Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat, Minggu (26/5). Hujan dengan intensitas lebat yang berlangsung cukup lama di wilayah ini memicu longsor di Kabupaten Pegunungan Arfak ini.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, korban akibat longsor di Kabupaten Arfak tepatnya di Kampung Mitiede, Distrik Minyawbouw tersebut berjumlah lima orang.
Adapun dua orang masih dalam pencarian. Sementara itu, satu orang dinyatakan selamat. Kini dalam perawatan di Rumah Sakit Warmare, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Baca Juga: Komunitas Vespa Serahkan Huntara untuk Korban Gempa Cianjur, Konsepnya Asyik
"Tanah longsor di Kabupaten Pegunungan Arfak juga menyebabkan enam unit rumah mengalami rusak berat akibat tertimbun material longsor," katanya di Jakarta, Senin (27/5).
Selain itu, longsor juga mengakibatkan terputusnya akses jalan di Kampung Mitiede. Sebagai upaya penanganan darurat, tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Arfak, BPBD Provinsi Papua Barat, Basarnas, dan TNI-Polri melakukan evakuasi. Tim mengerahkan sejumlah peralatan SAR serta melakukan kaji cepat dampak bencana.
Operasi pencarian korban hilang oleh tim gabungan yang sempat tim hentikan sementara akibat cuaca ekstrem semalam. Kini tim sudah melanjutkan lagi dengan mengerahkan alat berat.
Baca Juga: Ardhito Pramono Resmi jadi Tersangka, Polisi Buru Pemasok Ganja
Longsor di Pegunungan Arfak, Papua. Foto: BNPB
Cuaca Ekstrem
Abdul menambahkan, guna meminimalisir dampak cuaca ekstrem, masyarakat dan pemerintah setempat, BNPB minta agar meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi. Terhadap potensi bencana karena faktor cuaca.
"Salah satunya melakukan pembersihan drainase dan saluran air di permukiman secara berkala. Monitoring sungai dan pembersihan material sampah yang dapat menyumbat aliran agar sesering mungkin untuk memaksimalkan daya tampung debit air sungai," papar Abdul.
Jika terjadi hujan lebat dalam durasi lebih dari satu jam, masyarakat yang tinggal di sekitar lereng sungai maupun tebing agar mengevakuasi diri secara mandiri sementara.
Masyarakat juga BNPB imbau untuk senantiasa memperbarui perkembangan informasi prakiraan cuaca dari BMKG maupun BPBD setempat. Hal ini bertujuan agar mendapatkan rekomendasi pencegahan dan kesiapsiagaan.