Deretan Megathrust yang Tercatat Sejarah, Gempa-Tsunami Dahsyat Pernah Terjadi di Indonesia
Nasional

Gempa megathrust adalah jenis gempa bumi paling kuat yang terjadi di zona subduksi, di mana satu lempeng tektonik bergerak di bawah lempeng lainnya.
Gempa ini dapat menghasilkan tsunami besar dan memiliki dampak yang sangat merusak.
Baru-baru ini, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengeluarkan hasil riset terbaru yang mengungkap potensi ancaman megathrust di Indonesia, khususnya wilayah Selat Sunda dan Pantai Selatan Jawa.
Baca Juga: Bali, Banten, hingga NTT Diguncang Gempa Pagi Ini
Hasil penelitian ini menggambarkan sebuah bahaya tektonik yang sangat besar, dengan kemampuan untuk memicu gempa besar dan tsunami yang memengaruhi sebagian besar pesisir selatan Jawa bahkan hingga Jakarta.
Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Nuraini Rahma Hanifa, menjelaskan, bahwa zona megathrust yang terletak di selatan Jawa, termasuk Selat Sunda, menyimpan energi tektonik yang sangat besar.
Energi yang terus terkunci di zona subduksi ini berpotensi untuk dilepaskan dalam bentuk gempa besar dengan magnitudo antara 8,7 hingga 9,1.
Baca Juga: Gempa 5,3 SR Guncang Tapanuli Tengah, Getaran Terasa hingga Ke Nias
Dari simulasi yang dilakukan oleh BRIN bersama tim peneliti dari berbagai institusi, tsunami yang dihasilkan oleh megathrust ini dapat sampai ke Jakarta dalam waktu sekitar 2,5 jam setelah gempa.
Ini menunjukkan betapa pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman ini.
Sejarah mencatat megathrust dahsyat pernah terjadi dan menimbulkan dampak kerusakan parah dan menelan korban jiwa.
Berikut adalah beberapa peristiwa gempa megathrust yang paling signifikan dalam sejarah:
1. Gempa Chile 1960
- Magnitudo: 9,5
- Lokasi: Zona subduksi Nazca yang bertabrakan dengan Lempeng Amerika Selatan.
- Dampak: Tsunami yang melintasi Samudra Pasifik, mencapai Jepang dan Filipina.
2. Gempa Alaska 1964
- Magnitudo: 9,2
- Lokasi: Lempeng subduksi Alaska-Aleutian.
- Dampak: Dikenal sebagai "Good Friday Earthquake", memicu tsunami yang merusak pantai barat Amerika Utara. 131 orang dilaporkan tewas atas kejadian ini.
3. Gempa Sumatra-Andaman 2004
- Magnitudo: 9,1-9,3
- Lokasi: Zona subduksi Sunda.
- Dampak: Tsunami yang menewaskan lebih dari 230.000 orang di beberapa negara termasuk Aceh, Indonesia, Thailand, dan India.
4. Gempa Jepang 2011
- Magnitudo: 9,0
- Lokasi: Zona subduksi di pantai timur laut Honshu.
- Dampak: Tsunami besar yang menghancurkan wilayah pesisir dan menyebabkan krisis nuklir Fukushima.
Laporan Japanese National Police Agency (JNPA) pada tahun 2021 mengkonfirmasi 19,759 tewas, 6,242 luka-luka dan 2,553 dinyatakan hilang.
5. Gempa Kamchatka 1952
- Magnitudo: 9,0
- Lokasi: Lempeng subduksi Kamchatka, Rusia.
- Dampak: Memicu tsunami yang mencapai Hawaii. Diperkirakan dari jumlah penduduk sekitar 6.000 orang, 2.336 diantaranya tewas.
6. Gempa Maule, Chili 2010
- Magnitudo: 8,8
- Lokasi: Wilayah tengah Chili.
- Dampak: Tsunami yang melanda pantai Pasifik. 525 orang dilaporkan tewas.
Zona Megathrust di Indonesia
Indonesia terletak di Cincin Api Pasifik dan memiliki banyak zona megathrust berisiko tinggi. Beberapa zona megathrust utama di Indonesia meliputi megathrust Mentawai-Siberut.
Kemudian, megathrust Selat Sunda, megathrust Jawa Barat-Jawa Tengah, megathrust Nias-Simelue, megathrust Aceh-Andaman dan megathrust Sulawesi Utara.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa beberapa zona megathrust di Indonesia telah lama tidak mengalami gempa besar (seismic gap), sehingga potensi terjadinya gempa dahsyat sangat tinggi.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan mitigasi dan persiapan menghadapi kemungkinan bencana ini. Upaya edukasi masyarakat dan penempatan sistem peringatan dini tsunami menjadi langkah penting dalam mengurangi dampak dari potensi gempa megathrust.