Detik Mencekam Remaja Bertahan 7 Jam Berpegangan Tiang Saat Banjir Terjang Sumatera
Di tengah bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera, sebuah kisah heroik tentang ketahanan hidup menarik perhatian publik.
Seorang remaja pria berhasil selamat setelah berjuang melawan derasnya arus banjir selama tujuh jam dengan hanya berpegangan pada tiang pondasi rumah.
Momen dramatis tersebut terekam dalam video yang diunggah ulang akun Instagram @medantalkviral pada Rabu, 3 Desember 2025, dan kemudian viral di berbagai platform media sosial.
Bergelut dengan Arus Deras Selama Tujuh Jam
Dalam rekaman video, terlihat jelas betapa kuatnya arus air keruh yang menerjang pemukiman warga. Remaja itu tampak hampir kehabisan tenaga, namun tetap memeluk tiang pondasi bangunan agar tidak terseret arus.
Suara gemuruh air bercampur teriakan warga yang berusaha memberikan semangat dari tempat yang lebih tinggi.
“Naik nak, naik. Panjat tiangnya, kamu bisa. Bismillah,” ujar seorang perempuan yang merekam kejadian tersebut, dikutip Kamis (4/12/2025).
Warga awalnya kesulitan menjangkau korban karena derasnya arus yang membahayakan siapa pun yang mencoba menolong. Mereka kemudian menggunakan tali tambang untuk melakukan evakuasi.
“Tahan di situ, tahan. Abang bantu ya. Kita lempar tali. Bismillah. Kamu bisa,” teriak warga lainnya memberikan instruksi.
Beruntung, remaja tersebut merespons cepat. Tubuhnya yang sudah lemas tetap mampu memanjat tiang dan meraih tali. Setelah ditarik ke tempat aman, ia langsung terduduk dan menangis histeris, meluapkan trauma setelah tujuh jam bertarung melawan banjir.
Sumatera dalam Status Darurat Bencana
Kolase banjir padang
Kisah penyelamatan dramatis ini hanyalah satu potret kecil dari kondisi Sumatera yang tengah dilanda bencana hidrometeorologi basah pada akhir 2025.
Curah hujan ekstrem dalam beberapa pekan terakhir memicu banjir bandang dan tanah longsor di berbagai wilayah, mulai dari Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat.
Geografi Sumatera yang didominasi pegunungan Bukit Barisan membuat wilayah ini sangat rentan. Hujan lebat di daerah hulu sering mengirimkan air bah ke hilir hanya dalam hitungan menit seperti yang dialami remaja dalam video tersebut.
Alih fungsi lahan dan kerusakan hutan di daerah tangkapan air juga disebut memperparah kondisi, membuat sungai tidak mampu menampung volume hujan yang meningkat drastis.
Ancaman Longsor dan Isolasi Wilayah
Ilustrasi Jalanan Amblas (Pixabay)
Selain banjir, tanah longsor juga menjadi ancaman nyata. Di beberapa titik lintas provinsi, longsoran tebing menutup akses jalan nasional, menghambat distribusi logistik, bahkan mengisolasi desa-desa terpencil.
Material longsor berupa lumpur, batu, hingga pohon tumbang membahayakan pengendara dan warga di sekitar lereng.
Badan meteorologi dan instansi kebencanaan terus mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan, mengingat puncak musim hujan diprediksi masih berlangsung.
Kisah remaja yang selamat dari maut ini menjadi pengingat kuat bahwa bencana bisa datang secara tiba-tiba dan mematikan. Kesiapsiagaan warga, kepedulian sosial, dan respon cepat komunitas lokal menjadi kunci menyelamatkan nyawa di tengah situasi ekstrem.