Diawali Acara Adat, Begini Rangkaian Prosesi Pemakaman Gitaris Seringai Ricky Siahaan

Jenazah Ricky Siahaan akan tiba di Indonesia pada Kamis (24/4/2025) petang setelah hampir seminggu lamanya berada di Jepang.

Gitaris Seringai ini akan dimakamkan lusa di San Diego Hills Memorial Park, Karawang, Jawa Barat.

Dalam keterangan pihak Seringai, proses pemakaman Ricky Siahaan akan diawali dengan acara adat di Rumah Duka Sentosa RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Unggahan Terakhir Ricky Siahaan sebelum Meninggal: Satu Pertunjukan Lagi

Ricky Siahaan sempat kolaps saat tur konser Seringai di Jepang. [Instagram]

Setelah itu dilanjutkan dengan prosesi tutup peti, dan prosesi pemakaman di San Diego Hills Memorial Park.

Berikut rangkaian prosesi pemakaman Ricky Siahaan pada Sabtu (26/4/2025) mendatang.

- 09.30 WIB: Acara Adat (Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Soebroto)

Baca Juga: Sejumlah Musisi Hadiri Ibadah Penghiburan Ricky Siahaan, Ada Personel Band Gigi

- 11.00 WIB: Acara Tutup Peti, Ibadah Pelepasan

- 14.00 WIB: Prosesi Pemakaman (San Diego Hills Memorial Park, Karawang)

Ricky Siahaan sempat mengalami kolaps usai tampil di tur konser Seringai di Tokyo pada Sabtu 19 April 2025 sekitar pukul 21.30 waktu setempat.

Usai meninggal, sempat dilakukan autopsi dan pembersihan pada jenazah Ricky Siahaan untuk mengetahui penyebab pasti kematian Ricky Siahaan.

Informasi meninggalnya Ricky Siahaan pertama kali dibagikan oleh komedian sekaligus presenter Soleh Solihun melalui akun X-nya.

"Selamat jalan @RickySiahaan, semoga kamu diterima di sisi Tuhan," tulis Soleh Solihun.

Informasi ini akhirnya dikonfirmasi oleh Seringai melalui akun Instagram resmi mereka.

"Ricky Siahaan has left the stage (telah meninggalkan panggung). Gitaris kami, sahabat kami, saudara kami, Ricky, telah berpulang secara mendadak setelah menyelesaikan set di penutupan tur kami di Tokyo, Jepang," tulis Seringai.

"Ricky meninggalkan dunia ini dengan sesuatu yang dia cintai: bermain musik keras dengan maksimal. Ricky adalah energi, tawa, dan kekuatan di atas dan di luar panggung. Kami kehilangan salah satu bagian terpenting dari entitas ini," lanjutnya. (Penulis: Selvianus Kopong Basar)