Dihantam Badai Trami, Filipina Hentikan Penerbangan Domestik dan Internasional

Metropolitan

Jumat, 25 Oktober 2024 | 17:19 WIB
Dihantam Badai Trami, Filipina Hentikan Penerbangan Domestik dan Internasional
Dampak dari badai tropis Trami adalah beberapa penerbangan domestik dan internasional dihentikan di Filipina. (Foto: Ist)

Filipina dilanda badai tropis Trami yang mengakibatkan banjir di beberapa wilayah dan menewaskan sedikitnya 40 orang. Para petugas penyelamat masih berjuang untuk menjangkau para penduduk yang terjebak di atap-atap rumah saat banjir belum juga surut.

rb-1

Namun ternyata, badai tropis Trami yang melanda Filipina itu tidak hanya menghancurkan infrastruktur namun juga menyebabkan banjir besar, tanah longsor yang mempengaruhi aktivitas wisata.

Dikutip dari laman AFP, Jumat (25/10), badai yang cukup dahsyat itu bergerak dengan kecepatan luar biasa hingga mengakibatkan kerusakan hebat di berbagai wilayah. Khususnya di beberapa provinsi bagian utara. Dampak tersebut semakin diperparah dengan banjir bandang dan tanah longsor.

Baca Juga: Dianggap Jadi Penyebab Banjir, Jalan By Pass ke Mandalika Dirusak Warga

rb-3

Jofren Habaluyas, Spesialis Badan Cuaca Filipina mengatakan bahwa Provinsi Batangan mengalami hujan deras yang luar biasa selama dua bulan terakhir. Curah hujan tertinggi terjadi pada 24 dan 25 Oktober 2024, dengan akumulasi curah hujan mencapai 391,3 millimeter.

Saat ini pemerintah bergerak cepat dan memerintahkan semua unit bisnis, kantor pemerintahan, sekolah sampai pariwisata untuk berhenti beroperasi. Keputusan tersebut itu diambil sebagai langkah antisipasi bahaya yang lebih besar.

Beberapa penerbangan domestik dan internasional di Filipina dihentikan dampak dari badai tropis Trami. (Foto: Ist)

Dihentikannya seluruh aktivitas tersebut sekaligus untuk memudahkan proses evakuasi dan meminimalkan risiko kerugian lebih lanjut. Pemerintah juga tetap fokus pada penanganan darurat untuk beberapa wilayah yang paling terdampak oleh badai Trami.

Baca Juga: Ratusan Rumah di Medan Terendam Banjir

Diberhentikannya beberapa operasional ekonomi di negara itu terjadi juga untuk aktivitas penerbangan menuju dan dari daerah terdampak. Bahkan, semua penerbangan saat ini juga dibatalkan. Saat ini, penumpang domestik dan internasional tidak dapat melakukan perjalanan.

Badan regulator penerbangan Filipina melaporkan, saat ini setidaknya sebanyak 12 penerbangan telah dibatalkan sebagai dampak dari badai tropis Trami. Sebanyak 163 ribu orang juga dilaporkan sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Salah satu kawasan yang mengalami banjir bandang adalah Bicol. Sedikitnya, 40 orang lebih tewas. Sebagian besar korban tewas dikarenakan tenggelam dalam banjir dan tertimbun tanah longsor yang melanda pemukiman warga.

Andre Dizon, Direktur Polisi Bicol mengerahkan tim untuk menjangkau penduduk yang masih terjebak di atap rumah saat badai tropis Trami bergerak begitu cepat dan memporak-porandakan Bicol.

Bencana banjir dan tanah longsor ini juga melanda wilayah Guinobatan di Provinsi Albay dengan sangat parah. Di tengah situasi yang semakin kritis, sebanyak lebih dari 150 ribu warga mengungsi untuk menyelamatkan diri dari ancaman banjir yang terus meningkat dan longsor. Tidak main-main, banjir mencapai setinggi atap di kawasan itu.

Para petugas penyelamat terus bekerja tanpa henti untuk mengevakuasi korban selamat dan mengurangi risiko yang lebih besar walaupun kondisi di lapangan sangat sulit dan berbahaya.

Suasana bandara di Filipina di mana beberapa penerbangan domestik dan internasional dihentikan karena badai tropis Trami. (Foto: Ist)



“Banyak yang masih terjebak di atap rumah mereka dan meminta bantuan,” ucap Andre Dizon.

Sementara itu, Sersan Staf Polisi Nelson Cabuso melaporkan bahwa di Provinsi Batangas yang berada di selatan Kota Manila, ditemukan enam mayat tak dikenal di Desa Sampaloc. Penemuan tersebut menambah daftar korban dari bencana alam yang melanda wilayah tersebut. Namun, sampai saat ini identitas para korban belum dapat dikonfirmasi.

Secara geografis, Filipina memang berada di wilayah yang rentan terkena badai. Filipina biasanya mengalami sekitar 20 badai setiap tahunnya. Beberapa badai ini kerap menyebabkan tanah longsor, hujan lebat hingga angin kencang yang berbahaya bagi masyarakat.

Tag banjir Filipina Tanah Longsor Badai Tropis Trami Penerbangan Dihentikan

Terkini