Ditanya Raffi Ahmad Soal Bagaimana Seharusnya Persiapan Ramadan, Ini Jawaban Prof Quraish Shihab
Lifestyle

Sebentar lagi umat Islam akan menjalankan ibadah puasa bulan Ramadan dua pekan ke depan. Suasana Ramadan sudah semakin terasa, seperti cuaca yang panas hingga pernak-pernik Ramadan.
Lalu bagaimana kita seharusnya mempersiapkan diri memasuki bulan Ramadan?
Ulama tanah air Profesor Quraish Shihab menyatakan bahwa Ramadan berfungsi sebagai pengingat terhadap seorang muslim.
Baca Juga: Ridha Allah di Bulan Ramadan dan Cara Memperolehnya Menurut Prof Quraish Shihab
Semua ibadah dalam Islam berfungsi untuk dua hal. Yaitu pertama, sebagai pengingat manusia bahwa di samping jasmani ada rohani. Kedua, mengingatkan manusia bahwa di samping hidupnya sekarang, ada hidup yang akan datang atau akhirat.
"Semua ibadah begitu. Tanpa ini (fungsi) ibadah akan kurang nilainya," kata Prof Quraish dalam dialog Semua Murid Semua Guru, yang dihadiri olerh artis Raffi Ahmad dan Nagita Slavina saat jelang Ramadan 1440.
Pernyataan Prof Quraish itu menanggapi pertanyaan Raffi Ahmad tentang persiapan apa yang harus dilakukan jelang Ramadan?
Baca Juga: Viral Video Restoran Raffi Ahmad Sepi Pengunjung, Publik: Ada yang Gak Beres
Prof Quraish melanjutkan, dalam ibadah-ibadah utama tersebut, ada yang menonjol fisik, rohani, atau keduanya fisik dan rohani. Contohnya ibadah haji, menonjolkan perilaku fisik dan rohani.
"Yang menonjol di puasa adalah rohani. Karena itu kita mengurangi yang jasmani seperti tidur, boleh jadi kita mengurangi tidur, dan mengurangi kebiasaan sehari-hari lainnya," kata Prof Quraish.
Prof Quraish mengatakan, karena puasa menonjolkan sisi rohani, maka kita harus mengarahkan persiapan Ramadan dari segi rohani. Misalnya lebih membaca Alquran, membaca pengetahuan yang bisa mengantar rohani kita itu lebih bagus.
"Jadi untuk menyambutnya (Ramadan) arahkan ke sana (sisi rohani). Jangan arahkan kepada persiapan makanan," katanya.
Walaupun demikian, persiapan-persiapan ini tidak langsung mengubah kebiasaan. Itulah mengapa puasa Ramadan berlangsung lama hingga 30 hari, bahkan 36 hari karena berlanjut puasa Syawal.
"Waktu 30 hari itu sebenarnya sudah cukup kalau dilakukan latihannya dengan tekun dan benar. Itu cukup untuk mengubah keperibadian Anda yang tadinya cenderung kepada materi atau jasmani," kata Prof Quraish.