Dokter Detektif Tuding Strategi Licik Fitri Salhuteru Terkait Akun Media Sosial
Dokter Detektif (Doktif) memberikan pembaruan terkait laporannya terhadap Fitri Salhuteru (FS) di Bareskrim Polri. Kasus tersebut berkaitan dengan dugaan pencemaran nama baik.
Fitri Salhuteru menuduh Dokter Detektif melakukan pemerasan terhadap pengusaha produk skincare. Ia menyatakan perbuatan itu dibungkus dengan dalih edukasi tapi sebenarnya bertujuan mengambil keuntungan.
Panggilan Pemeriksaan Bareskrim
Baca Juga: Sidang Perdana Praperadilan Richard Lee: Kuasa Hukum Soroti Etika dan Media Sosial
Dokter Detektif alias Doktif di Bareskrim Polri pada Selasa (12/8/2025). (FTNews)
Menurut Doktif, hingga saat ini dirinya belum menerima panggilan pemeriksaan lanjutan. “Sampai sekarang belum ada panggilan lagi, ditunggu saja,” ujarnya.
Ia kemudian menyoroti soal akun media sosial bernama Igoi yang disebut terkait FS. Doktif menduga akun tersebut sengaja dinonaktifkan, bukan hilang begitu saja.
Baca Juga: Dokter Detektif Bongkar Dugaan 'Mini Stem Cell' di Klinik dr. Richard Lee
“Dugaan saya, akun itu sengaja dimatikan karena kemungkinan akan dijadikan barang bukti dan disita,” kata Doktif.
Ia mengkhawatirkan adanya alasan rekayasa seperti mengaku akun sudah di-hack saat diminta password oleh penyidik.
Ketika ditanya apakah hal tersebut merupakan strategi, Doktif menegaskan hal itu.
“Itu strategi, dan menurut saya sangat licik sekali,” ucapnya.
Doktif menjelaskan, dengan dalih akun sudah diretas, pemiliknya bisa menghindar dari kewajiban memberikan akses. Ia menilai langkah seperti ini dapat menghambat proses pembuktian kasus.
Singgung Nama Nepos
Dokter Detektif alias Doktif di Bareskrim Polri pada Selasa (12/8/2025). (FTNews)
Selain soal akun, Doktif mengungkap informasi lain yang ia terima. Ia menyebut nama Nepos yang diduga ikut menghubungi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terkait kasus ini.
Menurut Doktif, salah satu petinggi IDI memberitahunya bahwa Nepos mencoba meminta bantuan organisasi tersebut.
“Tapi IDI tidak akan ikut-ikutan jika ada dugaan tindakan kejahatan,” tegasnya.
Doktif juga menilai tindakan Nepos tersebut tidak relevan. Ia menyindir nama tersebut pengusaha abal-abal, kurang kerjaan, sampai nimbrung ke IDI segala.
Menutup pernyataannya, Doktif mengirim pesan langsung kepada FS agar bersikap kooperatif. “FS, jangan nimbrung-nimbrung melulu, sudah,” ujarnya singkat.