Donald Trump Boikot G20 Afrika Selatan, Tuduh Ada Genosida Afrikaner
Hubungan Diplomatik Kian Memanas
Donald Trump tak akan menghadiri acara G-20 di Afrika Selatan. [Instagram]
Keputusan Trump ini menambah ketegangan hubungan antara Amerika Serikat dan Afrika Selatan. Selain isu genosida Afrikaner, kedua negara juga berselisih dalam sejumlah hal, termasuk tuduhan Afrika Selatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait genosida di Gaza.
Pemerintahan Trump juga baru-baru ini mengumumkan kebijakan baru untuk memangkas kuota penerimaan pengungsi tahunan AS menjadi hanya 7.500 orang, dengan prioritas bagi warga kulit putih Afrika Selatan.
Langkah ini memicu kritik internasional karena dianggap rasis dan diskriminatif.
Selain itu, Trump mengenakan tarif impor sebesar 30 persen terhadap Afrika Selatan, angka tertinggi di kawasan sub-Sahara.
Kebijakan ekonomi tersebut semakin memperburuk hubungan kedua negara menjelang pelaksanaan KTT G20 yang kini resmi akan berlangsung tanpa kehadiran delegasi resmi Amerika Serikat.
Trump Siap Gelar G20 2026 di AS
Meski memboikot G20 2025, Trump menyatakan dirinya menantikan perhelatan KTT G20 2026 di Amerika Serikat, yang akan digelar di resor golf pribadinya di Miami, Florida.
Keputusan itu pun menimbulkan kritik karena dianggap sebagai bentuk konflik kepentingan, mengingat acara internasional besar tersebut akan digelar di properti milik pribadi sang presiden.
Dengan langkah ini, Trump kembali memperlihatkan gaya kepemimpinannya yang kontroversial, keras terhadap lawan politik internasional, namun penuh kepentingan domestik dan pribadi.
Dunia kini menunggu reaksi resmi dari pemerintah Afrika Selatan atas tuduhan dan boikot tersebut.