Donald Trump Menang, 10 Orang Kaya Dunia Banjir Keuntungan
Politik

Menurut beberapa media di Amerika Serikat (AS), Donald Trump menjadi pemenang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2024.
Misalnya, media New York Times yang melaporkan bahwa Donald Trump memperoleh 50,9 persen atau 72 juta popular vote. Donald Trump juga meraih 295 suara elektoral mengalahkan Kamala Harris.
Di sisi lain, kekayaan sepuluh orang terkaya di dunia juga melonjak dengan rekor yang cukup tinggi. Dilansir dari Billionaire Index Bloomberg, Jumat (8/11), saat Donald Trump dipastikan terpilih lagi menjadi Presiden AS pada Rabu (6/11) lalu.
Baca Juga: Dalam Beberapa Hari Terakhir, Elon Musk Jual Saham Tesla hingga 8 Juta
Lonjakan terbesar terjadi pada harta Elon Musk. Orang terkaya di dunia dan merupakan salah satu pendukung Donald Trump yang paling vokal dan berdedikasi ini kekayaannya melonjak 26,5 miliar US Dollar menjadi 290 miliar US Dollar pada Rabu lalu.
Sementara itu, kekayaan pendiri Amazon, Jeff Bezos melesat sebesar 7,1 miliar US Dollar seminggu setelah mempertahankan keputusannya untuk menahan dukungan Washington Post terhadap Wakil Presiden Kamala Harris.
Ditambah lagi, salah satu pendiri Oracle, Larry Ellison yang juga pendukung setia Donald Trump juga mengalami lonjakan kekayaan bersih sebesar 5,5 miliar US Dollar pada Rabu lalu.
Baca Juga: Elon Musk Bersyukur Usai Dipastikan Bebas dari Tuntutan
Mantan Eksekutif Microsoft, Bill Gates dan Steve Ballmer, mantan Eksekutif Google Larry Page dan Sergey Brin serta CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett juga mengalami lonjakan kekayaan. Walaupun mereka tidak termasuk dalam barisan pendukung Donald Trump maupun Kamala Harris dalam Pilpres 2024. Akan tetapi, deretan pengusaha itu telah mendukung calon dan tujuan dari Partai Demokrat di masa lalu.
Secara kolektif, sepuluh orang terkaya di dunia itu memperoleh kekayaan sebesar 64 miliar US Dollar atau sekitar Rp995 triliun pada hari kemenangan Donald Trump. Bloomberg mencatat bahwa ini adalah lonjakan kekayaan harian terbesar yang terjadi sejak indeks dimulai pada 2012.
Pada hari Rabu itu, pasar menguat ketika pemilu berakhir dengan cepat dan dengan harapan bahwa Donald Trump akan mengantarkan era baru deregulasi serta undang-undang dan kebijakan pro-bisnis lainnya yang diyakini para investor dapat menguntungkan pasar saham secara keseluruhan, khususnya para miliarder yang memiliki sebagian besar kekayaan dunia.