Dongkrak Produksi Bawang Merah, BRIN Usulkan Pakai AI
Teknologi

FTNews - Konsumsi bawang merah di tingkat nasional mencapai 790,63 ribu ton pada tahun 2021. Terganggunya produktivitas kerap kali memicu lonjakan harga bawang merah. Muncul gagasan pemanfaatan teknologi artificial intelligence (AI) untuk mendongkrak hasil panen bawang merah.
Inisiasi riset dan pemanfaatan AI ini Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) cetuskan melalui Pusat Riset Agroindustri.
Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah yang sejak beberapa tahun lalu mencanangkan pemanfaatan teknologi AI dalam program Making Indonesia 4.0. Tujuannya membawa Indonesia menjadi salah satu dari 10 negara dengan ekonomi terkuat di tahun 2030.
Baca Juga: Bulan Depan, Apple Kenalkan iPhone 14 Series ke Publik
Nantinya dalam riset ini BRIN akan menggunakan AI dengan metode analisa machine learning untuk prediksi waktu dan hasil panen.
Dongkrak Agroindustri
Perekayasa Ahli Madya Pusat Riset Agroindustri BRIN Arief Arianto mengatakan, AI adalah mesin cerdas yang mampu memahami, menalar, belajar, berkomunikasi dan bertindak di dalam lingkungan yang kompleks. Serupa bahkan melampaui kemampuan manusia.
Baca Juga: Penelitian Ungkap Ganja Termasuk Obat Berisiko Rendah
Selain itu AI adalah sistem teknis yang otonom dan cerdas, yang dirancang khusus untuk mengurangi perlunya campur tangan manusia dalam aktivitas sehari-hari.
“Indonesia berpotensi menjadi negara penghasil produk agroindustri utama di dunia. Karena memiliki sumber daya keanekaragaman hayati agro yang berlimpah dan didukung kondisi agroekosistem yang stabil sepanjang tahun,†kata Arief dalam keterangannya, di Jakarta, Jumat (26/4).
Manfaat AI untuk Bawang Merah
Pemanfaatan AI untuk mendukung kegiatan agroindustri antara lain memprediksi cuaca lebih akurat dan peramalan panen.
Berikutnya pemantauan tanaman, dengan menggunakan teknologi citra satelit dan sensor. AI dapat memantau kondisi tanaman secara real time. Mengidentifikasi masalah seperti serangan hama atau kekurangan air.
Tak hanya itu, AI juga mampu mengatur pengelolaan irigasi. Sistem AI dapat memanfaatkan data tanah, cuaca, dan kelembapan untuk mengoptimalkan penggunaan air irigasi. Mengurangi pemborosan air dan meningkatkan efisiensi pertanian.
AI pun mampu meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya tenaga kerja. Varietas tanaman unggul juga mampu AI dorong.
“Dengan memanfaatkan teknologi AI secara efektif, agroindustri dapat meningkatkan produktivitas. Keberlanjutan, dan efisiensi, serta mengurangi risiko yang terkait dengan faktor-faktor seperti cuaca ekstrem, penyakit tanaman, dan fluktuasi pasar,†terang Arief.
Harga bawah merah melambung saat gagal panen. Foto: Antara
Harga Bawah Merah Melambung
Namun lanjut Arief, pemanfaatan AI masih menemui sejumlah tantangan. Salah satunya kebijakan dan regulasi. Kemampuan dan keterbatasan pengetahuan petani pada teknologi juga perlu mendapat solusi.
Nantinya BRIN akan menggandeng Telkom University dalam riset yang akan mereka kembangkan di sentra tanaman bawang merah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Sepekan terakhir harga bawang merah berfluktuasi. Sempat berada di angka Rp49.600 per kg. Kini tembus Rp81.260 per kg di Papua Tengah. Sedangkan di Jakarta harganya mencapai Rp72.340 per kg.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebut tingginya harga bawang merah yang terjadi belakangan ini karena sentra produksi bawang merah dilanda banjir. Sehingga tanaman bawang merah milik petani mengalami gagal panen.