DPR Rapat Bersama Menteri HAM Bahas Anggaran Rp20T, Natalius Pigai Cerita Masa Lalu
Politik

Komisi XIII DPR RI akhirnya menggelar rapat kerja dengan Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (31/10).
Rapat yang sebelumnya direncanakan akan berlangsung pada Senin (20/10) itu, akhirnya dilaksanakan juga pada hari ini.
Ketua Komisi XIII Willy Aditya mengatakan, agenda rapat adalah perkenalan anggota Komisi XIII dengan Kementerian HAM selaku mitra kerja.
Baca Juga: Natalius Pigai Ungkap Alasan Ingin Anggaran Kementerian HAM Rp 20 T
Selain itu, Willy Aditya juga menyampaikan bahwa rapat turut membahas usulan Natalius Pigai terkait anggaran Rp20 triliun untuk Kementerian HAM.
“Kami juga ingin mendengar beberapa rencana kerja nanti secara singkat dari Kementerian HAM,” ucap Willy Aditya saat membuka rapat.
Sebelumnya, Natalius Pigai menyatakan memiliki segudang rencana program yang akan dikembangkan. Salah satunya mendirikan Universitas Hak Asasi Manusia (Unham) di Indonesia yang menjadi pertama dan satu-satunya di dunia.
Baca Juga: Kekayaan Natalius Pigai yang Ingin Anggaran Rp 20 Triliun untuk Kementerian HAM
Menurutnya, Unham akan memberi kontribusi penting bagi penguatan HAM di Indonesia. Mantan Komisioner HAM itu juga mengaku ingin memperkuat perlindungan HAM. Dengan anggaran yang hanya Rp64 miliar dinilai tidak cukup menjalankan Kementerian HAM sesuai harapannya.
“Saya mau mendirikan Unham, Univeritas Hak Asasi Manusia dengan jurusan ekonomi, sosial, budaya dan lain sebagainya. Pusat laboratorium HAM di situ, pusat studi HAM di situ, itu anggarannya berapa itu yang saya butuh. Itu akan satu-satunya di dunia loh,” ujarnya kepada awak media beberapa waktu lalu.
Cerita Masa Lalu
Rapat antara Komisi XIII DPR RI dan Menteri HAM itu tak hanya membahas tentang diperlukannya anggaran sebesar Rp20 triliun. Namun, dalam kesempatan itu, Menteri HAM Natalius Pigai juga menceritakan masa lalunya sebelum menjabat sebagai menteri.
“Nama saya sudah terkenal seantero Republik. Tapi hari ini saya dikenal karena saya punya vision, saya punya mission, bukan karena saya merusak,” ucapnya dalam rapat tersebut.
Saat memperkenalkan diri, Natalius Pigai mengklaim bahwa ia meniti karier dari jenjang paling dasar yaitu pegawai honorer. Bahkan, ia mengaku sempat menjadi juru parkir sebelum diterima sebagai PNS hingga ditunjuk menjadi menteri.
“Saya mungkin tidak terlalu banyak membaca ya, bahan-bahan yang disediakan oleh kami ya, karena saya sendiri berasal dari tukang parkir Pak, dulu di Depnakertrans transmigrasi Kalibata itu saya tukang parkir, juru parkir,” bebernya.
“Setelah itu jadi honor, sesudah honor jadi CPNS, CPNS jadi PNS jadi staf antar-antar surat fotokopi, jadi staf khusus dapat jabatan struktural, fungsional. Jadi pimpinan Komnas HAM sekarang menteri,” tambahnya.