Olahraga

Drama Langka di Liga Europa 2025/2026: AS Roma Gagal Tiga Penalti Beruntun Lawan Lille

03 Oktober 2025 | 14:48 WIB
Drama Langka di Liga Europa 2025/2026: AS Roma Gagal Tiga Penalti Beruntun Lawan Lille
Pemain AS Roma gagal penalti. [Instagram]

Pertandingan Liga Europa musim 2025/2026 menghadirkan momen langka sekaligus mengejutkan ketika AS Roma vs Lille digelar di Stadion Olimpico,pada Kamis malam, 2 Oktober 2025.

rb-1

Tuan rumah, AS Roma, bukan hanya harus menelan kekalahan 0-1, tetapi juga mencatat rekor unik dan memalukan: gagal memanfaatkan tiga penalti beruntun pada momen yang sama.

Momen ini menjadi sorotan dunia karena hampir tidak pernah terjadi dalam sejarah sepak bola modern, terlebih lagi di level kompetisi sekelas Liga Europa.

Baca Juga: Prediksi Pertandingan Liga Eropa, AZ Alkmaar vs AS Roma 24 Januari 2025

rb-3

Kronologi Gagalnya Penalti AS Roma

Sejak awal laga, AS Roma sebenarnya mendominasi permainan. Namun, gawang mereka justru lebih dulu kebobolan pada menit keenam melalui gol cepat Hakon Arnar Haraldsson yang membawa Lille unggul 0-1.

Roma terus menekan sepanjang pertandingan, dan titik balik seakan hadir di menit ke-81 ketika wasit memberikan hadiah tendangan penalti setelah bola mengenai tangan bek Lille, Aissa Mandi, di kotak terlarang.

Baca Juga: Sepak Terjang Karir Profesional Radja Nainggolan di Italia, Pesepakbola yang Selundupkan Kokain

1. Penalti Pertama – Artem Dovbyk

Striker anyar Roma, Artem Dovbyk, maju sebagai eksekutor. Tendangan kerasnya berhasil ditepis gemilang oleh kiper Lille, Berke Ozer. Namun, penalti harus diulang karena pemain Lille lebih dulu masuk ke area kotak penalti.

2. Penalti Kedua – Dovbyk Lagi

Dovbyk kembali dipercaya untuk mengeksekusi ulang. Hasilnya? Lagi-lagi Berke Ozer tampil gemilang dengan menepis tendangan ke arah yang sama. Tetapi kali ini giliran sang kiper yang melakukan kesalahan: ia dinyatakan keluar garis gawang sebelum bola ditendang.

3. Penalti Ketiga – Matias Soule

Untuk menambah variasi, pelatih Gian Piero Gasperini menunjuk Matias Soule sebagai eksekutor ketiga. Namun, hasilnya tetap sama. Berke Ozer dengan refleks cepat kembali menggagalkan peluang emas Roma untuk menyamakan skor.

Dalam hitungan menit, tiga kali kesempatan emas justru berakhir dengan kegagalan total. Stadion Olimpico pun terdiam, seakan tidak percaya dengan kejadian yang baru saja disaksikan.

Berke Ozer, Pahlawan Tak Terduga Lille

Kiper Lille, Berke Ozer. [Instagram]Kiper Lille, Berke Ozer. [Instagram]Nama Berke Ozer langsung mencuri perhatian dunia setelah duel ini. Kiper muda asal Turki tersebut sukses melakukan penyelamatan tiga kali berturut-turut, sebuah pencapaian yang hampir mustahil dalam pertandingan sepak bola profesional.

Berkat aksinya, Lille berhasil mempertahankan keunggulan tipis 0-1 hingga akhir laga dan membawa pulang kemenangan penting dari markas lawan.

Media internasional pun menjadikan Ozer sebagai sorotan utama, menyebutnya sebagai “penjaga gawang ajaib” yang mengukir sejarah di Liga Europa 2025/2026.

Reaksi Gian Piero Gasperini

Pelatih AS Roma, Gian Piero Gasperini. [Instagram]Pelatih AS Roma, Gian Piero Gasperini. [Instagram]Pelatih AS Roma, Gian Piero Gasperini, mengaku tak pernah melihat hal serupa sepanjang kariernya. Ia menyebut momen ini sebagai pelajaran penting bahwa tim harus lebih tenang dalam menghadapi tekanan.

“Ini pengalaman luar biasa, bahkan sulit dipercaya. Namun sepak bola selalu punya cara menghadirkan kejutan,” ujar Gasperini dalam konferensi pers pasca pertandingan.

Meski gagal, para pemain Roma tetap mendapat dukungan penuh dari tifosi. Namun, kekalahan ini menjadi sinyal bahaya karena posisi mereka di klasemen grup semakin terjepit.

Hasil buruk di kandang membuat AS Roma tertahan di papan bawah klasemen Liga Europa 2025/2026. Padahal, kompetisi ini menjadi salah satu target utama mereka setelah gagal bersaing di Serie A musim lalu.

Sementara itu, kemenangan ini membuat Lille semakin percaya diri. Selain penampilan heroik Berke Ozer, kontribusi pemain seperti Calvin Verdonk dan Haraldsson menambah kekuatan tim asal Prancis tersebut.

Lille kini menjelma sebagai kuda hitam yang berpotensi memberikan kejutan besar di fase grup.

Gagal tiga penalti beruntun pada momen yang sama merupakan fenomena yang sangat jarang terjadi. Dalam catatan sejarah, hanya segelintir pertandingan yang menyajikan drama semacam ini.

Tidak heran jika duel AS Roma vs Lille pada 2 Oktober 2025 akan terus dikenang sebagai salah satu laga paling unik dalam sejarah Liga Europa.

Momen ini bukan hanya soal hasil akhir, tetapi juga tentang bagaimana sepak bola selalu menghadirkan drama dan kejutan yang tidak pernah bisa diprediksi.

Tag AS Roma gagal penalti lille liga europa

Terkait

Terkini